Parimo – Dinas Kesehatan (Dinkes) Parigi Moutong mengawali pencanangan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) diwilayah Kecamatan Ampibabo.
Kepala Bidang (Kabid) Pengendalian Masalah Kesehatan (PMK) Dinkes Parigi Moutong, I Gede Widiadha, Jumat 4 Maret 2016, mengatakan, pencanangan PIN Polio itu dibuka Bupati Samsurizal Tombolotutu.
Dia menjelaskan, sesuai penelitian para ahli kesehatan pada dasarnya sejak tahun 2005 Indonesia telah terbebas dari penyakit Polio. Kemudian, pada tahun 2014 Indonesia berhasil mendapatkan sertifikat dari World Health Organization (WHO). Namun, dibalik terbebasnya Indonesia dari Polio tersebut, pada pencapaiannya masih dinilai belum secara merata.
Menurut dia, dari sejumlah Negara yang masuk dalam Association of Southeast Asian Nations (ASEAN), masih terdapat beberapa Negara yang masih belum terbebas dari virus Polio, salah satunya Negara Afganistan.
Sehingga, untuk mengantisipasi penularannya kepada rakyat Indonesia, maka Pemerintah Indonesia kembali canangkan Polio tersebut, hingga kepelosok wilayah yang berada di Republik Indonesia (RI).
“Indonesia sebetulnya sudah terbebas dari Polio sejak tahun 2005, namun untuk mengantisipasi terjangkitnya virus ini kepada rakyat Indonesia, maka Pemerintah kembali canagkan Polio ini,” jelasnya.
Selanjutnya, dalam pencanangan Polio tersebut rencananya akan berlangsung mulai dari tanggal 6-15 Maret 2016. Kemudian, seluruh tenaga kesehatan yang berada di Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) pada masing-masing wilayah akan terlibat dalam melakukan pendataan kepada seluruh balita dari umur 0 bulan hingga 5 tahun, agar mendapatkan vaksin. Sehingga, Indonesia kembali terbebas dari virus Polio tersebut.
“Dalam pendataan yang dilakukan, semisal di wilayah A balitanya kurang lebih dua puluh orang anak, namun saat hari pemberian vaksin yang datang hanya sekitar empat belas orang, maka bagaimana pun caranya tenaga kesehatan yang melakukan pendataan dapat menghadirkan seluruh anak yang telah mereka catat. Jadi kami dari Dinkes juga sifatnya melakuka razia terhadap petugas yang melakukan pencatatan, jika tidak sesuai dengan jumlah, sebab hasil akhirnya akan masuk ke Kemenkes,” tandasnya.
Dia berharap, agar masyarakat yang memiliki balita segera mendatangi seluruh Pos Kesehatan yang telah ada di setiap wilayahnya. Virus Polio tersebut, dapat diantisipasi sejak dini, dan perlu diketahui Polio merupakan radang zat kelabu sumsum tulang belakang yang disebabkan oleh virus, pada umumnya menyerang anak-anak dan menyebabkan kelumpuhan.
“Bagi masyarakat yang memiliki balita bawah anaknya ke Puskesmas di setiap wilayah yang ada, sebab hal ini merupakan penting bagi tumbuh kembangnya balita,” harapnya. ddk