PARIGI MOUTONG- Direktorat Kesenian, Direktorat Jendral Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong untuk pertama kalinya menggelar Festival Nasional Musik Tradisi 2016 pada tanggal 22-23 April 2016 di Pantai Kayubura, Kabupaten Parigi Moutong. Festival ini mengusung tema Semarak Nada Indonesia.
Sebanyak 408 anak dengan usia 8-12 tahun akan meramaikan festival ini dengan berbagai lantunan Seni Musik Tradisi yang dibawakan langsung dari 34 Provinsi di Indonesia.
Ketua Umum Panitia Nasional Festival Musik Tradisi, Yusmawati mengatakan, kegiatan ini merupakan program yang sudah berlangsung sejak tahun 1970-an. Penyelenggaraan festival tahun ini dijadikan sebagai salah satu strategi penciptaan rasa seni yang kekinian dalam mendayagunakan kekayaan dan kemajemukan music tradisi yang sudah ada.“Kegiatan ini bersifat selebrasi namun tetap dengan pengamatan dan penilaian yang bertujuan untuk memotivasi para penampil dalam meningkatkan kualitas pertunjukan musik yang dimainkan di masa mendatang,” kata Yusmawati usai menggelar rapat koordinasi dengan Pemkab Parigi Moutong, di Guest House Kayu Bura, Rabu 6 April 2016.
Para pengamat yang dilibatkan merupakan para pakar dalam bidangnya, yaitu Purwacaraka, Jabatin Bangunan, Frans Sartono, dan Suhendi Apriyanto. Sedangkan beberapa aspek yang akan menjadi penilaian para pengamat antara lain meliputi originalitas dan keutuhan karya, ide, dan kreativitas, serta totalitas penampilan yang dibawakan. Selanjutnya dari hasil pengamatan yang dilakukan, akan dipilih 5 Kelompok Penyaji Terbaik, 5 orang Penata Musik Terbaik, 10 orang Penampil/ Pemain Musik Terbaik, dan 1 Kelompok Favorit.
Selain bertujuan untuk mendokumentasikan perkembangan Seni Musik Tradisi di seluruh Indonesia, serta sebagai upaya pemanfaatan eks lokasi Sail Tomini, tujuan utama diadakannya Festival Nasional Musik Tradisi 2016 yaitu guna mengembangkan sumber daya anak Indonesia dibidang seni musik tradisi. HUMAS