PARIGI MOUTONG– Kegaduhan yang terjadi di Desa Pelawa Kecamatan Parigi Tengah membuat Pemerintah Kecamatan Parigi Tengah harus mengambil alih pelayanan. Pengambilan alihan pelayanan itu dilakukan setelah pemerintah kecamatan dengan masyarakat setempat melakukan pertemuan di kantor Camat setempat.
Camat Parigi Tengah, Idham Baho mengatakan, pertemuan yang melibatkan ratusan warga dari perwakilan lima dusun Desa Pelawa, membahas kinerja Kepala Desa, Rizhan.
Menurut Idham, masyarakat Desa Pelawa menginginkan sang Kades mundur dari jabatannya dengan alasan tidak mampu menjalankan program–program desa sesuai janji politiknya saat menjadi calon Kades.
Ia menilai, persoalan di Desa Pelawa telah berbuntut pada penyegelan kantor desa yang terjadi belum lama ini. Kondisi itu juga membuat pelayanan yang mandek hampir sepekan atau sejak kantor desa disegel.
Akhirnya pelayanan di Desa Pelawa kata dia, sementara ini diambil alih pihak Pemerintah Kecamatan.
Selain itu kata dia, kegaduhan di Desa Pelawa ini akan dilaporkan kepada Bupati Samsurizal Tombolotutu, Sekretaris daerah dan Kepala BPMPD dengan menggandeng sejumlah tokoh masyarakat Desa Pelawa.
“Karena untuk memberhentikan seorang Kades yang masih aktif punya aturan tersendiri yang harus di pahami oleh masyarakat. Camat tidak berhak memberhentikan Kades. Makanya dalam waktu dekat ini, saya akan gandeng tokoh masyarakat untuk menghadap Bupati dan Sekda. Namun pelayanan dalam desa untuk sementara saya ambil alih,” ungkapnya.
Sementara salah seorang warga Desa Pelawa yang juga ikut dalam rapat, Ramsah mengungkapkan, aksi penyegelan kantor desa adalah buntut dari kekecewaan warga terhadap kinerja Kades Pelawa.
Dia berharap, pemerintah kecamatan bisa menyahuti aspirasi masyarakat, namun jika tidak bisa dasahuti tentunya akan berdampak pada keamanan dalam kampung.
“Pokoknya banyak yang dilanggar oleh Kades. Makanya kami berharap kepada Pemda untuk bisa menyahuti persoalan kami untuk segera menyelesaikannya,” harapnya.
Informasi yang dihimpun Media ini, masyarakat dari lima dusun kecewa dengan kinerja pemerintah desa dibawah kendali Rizhan selaku Kades. Selama dua tahun kata dia, program kerja tidak berjalan maksimal. Bahkan banyak yang terabaikan. Penyegelan kantor desa berdampak pada pelayanan yang terputus hampir satu pekan. PUANK