Warga Minta Harga Lebih dari Tawaran Pemerintah
PARIGI MOUTONG – Seratusan lebih warga pemilik lahan lokasi rencana pembangunan jalan alternatif Petapa-Toboli Barat, meminta agar harga pembebasan lahannya dinaikkan. Sekaligus menolak harga pembebasan yang telah ditawarkan pemerintah sebelumnya.
Tidak adanya kata sepakat terkait harga pembebasan, Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong terpaksa mengambil keputusan untuk membatalkan rencana pembangunan jalan alternatif, yang sedianya akan dilaksanakan tahun 2016 ini.
Melalui Bagian Pemerintahan Umum (PUM) Setda Parigi Moutong, 157 orang pemilik lahan me
nolak harga ganti rugi pemerintah yakni Rp15 ribu hingga Rp20 ribu permeter. Mereka (pemilik -red) menginginkan harga pembebasan lahannya disamakan dengan lahan lokasi eks Sail Tomini di Dusun Kayubura, sebesar Rp55 ribu permeter.
“Karena tak tercapai kata sepakat, Pemerintah akhirnya membatalkan pembangunan jalan itu,” kata Kabag Humas Setda Parigi Moutong, Syamsu Nadjamuddin, Selasa 25 Oktober 2016.
Menurutnya, dengan batalnya rencana pembangunan jalan, praktis bantuan pemerintah pusat melalui dana alokasi khusus (DAK) 2016 senilai Rp5 miliar untuk kepentingan pembangunan jalan terancam dikembalikan.
“Sangat disayangkan tentunya, bantuan Rp5 miliar terpaksa harus kita pulangkan,” ungkapnya.
Seharusnya kata dia, warga pemilik rencana pembangunan jalan itu tidak mematok harga sama dengan lokasi Sail Tomini. Sebab penetapan harga dilahan tersebut, sudah sesuai dengan kondisinya atau tepat berhadapan langsung dengan jalan trans sulawesi. Sementara jalan Petapa-Toboli ini baru mau dirintis, sehingga tidak wajar bila harganya disamakan.
Berbeda kata dia bila jalan sudah rampung dibangun dan sudah tembus, tentunya secara otomatis juga akan mempengaruhi harga tanah disekitarnya menjadi lebih tinggi dari sebelumnya.
Masih terkait jalan, pembangunan ruas Petapa-Toboli sepanjang 9,5 kilometer, merupakan jalur alternatif untuk mengurai kemacetan di jalan trans sulawesi, yang kerap terjadi bila ada pelaksanaan ivent nasional di eks lokasi Sail Tomini.
Sekaligus menjadi upaya pemerintah mempermudah akses masyarakat baik penduduk lokal ataupun dari luar, ke sejumlah desa yang berada disekitar lokasi jalan. Sebab jalan merupakan sarana infrastruktur dasar yang sangat dibutuhkan masyarakat. FAIZ