PARIGI MOUTONG – Pemerintah Desa Pombalowo Tahun 2016 ini, giat melaksanakan beragam program pemberdayaan menggunakan sejumlah anggaran pembiayaan baik Dana Desa (DD) maupun Alokasi Dana Desa (ADD) serta program pemerintah kabupaten dan propinsi.
Semua program pemberdayaan ini dilakukan Pemerintah Desa Pombalowo menyesuaikan dengan aktifitas keseharian masyarakatnya. Seperti untuk masyarakat peternak misalnya, baru-baru ini pihak pemdes menggelontorkan bantuan hewan ternak yang dibiayai DD 2016.
Selain hewan, bantuan berupa satu unit hand tracktor juga diberikan kepada para petani. Fasilitas itu diserahkan secara langsung ke kelompok petani, untuk kemudian digunakan secara bersama dilapangan.
Bahkan beberapa bulan sebelumnya lagi, giliran masyarakat nelayan yang mendapatkan bantuan kapal penangkap ikan. Bantuan kapal yang dilengkapi dengan sejumlah peralatan tersebut berasal dari pemerintah Propinsi Sulteng.
Bantuan kapal penangkap ikan yang diusulkan sejak tahun 2013 Pemdes itu langsung diberikan dan diserahkahkan pengelolaannya kepada kelompok nelayan di desa tersebut.
Menurut Kades Pombalowo, Kahar DJ, kapal penangkap ikannya diserahkan ke masyarakat untuk dikelolah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat nelayan kedepannya.
Tidak berhenti disitu saja, kegiatan pemberdayaan masyarakat tahun ini lanjut Kahar, juga diarahkan untuk memberdayakan perempuan yang tergabung dalam kelompok PKK dan Dasa Wisma di desa tersebut.
Kegiatan pemberdayaan ibu-ibu rumah tangga ini diarahkan pada pembangkitan usaha perseorangan maupun kelompok berbasis home industri. Seperti melaksanakan pelatihan menjahit yang diikuti oleh kelompok PKK dan Dasa Wisma, belum lama ini.
Pelatihan yang dibuka secara resmi Camat Parigi, Abdul Aten ini, dilaksanakan selama satu bulan penuh. Didampingi sejumlah tenaga ahli dibidangnya, bukan hanya teori, namun pelatihan lebih diperbanyak pada kegiatan praktek.
Bukan sekadar menambah pengetahuan seputar keterampilan menjahit saja, tapi kegiatan itu ditindak lanjuti dengan melakukan penyerahan sebanyak tujuh unit mesin jahit bagi masing-masing kelompok.
Ia berharap program berbasis pemberdayaan ini bisa berjalan sesuai dengan rencana. Paling tidak, semua upaya yang mereka lakukan bisa memberikian nilai tambah bagi masyarakat, terutama untuk mendorong peningkatan kehidupan ekonomi keluarga. FAIZ