PARIGI MOUTONG – Tingginya angka kematian bagi ibu melahirkan di Kabupaten Parigi Moutong membuat Bupati Samsurizal Tombolotutu, risau. Pasalnya, Kabupaten Parigi Moutong saat ini berada di urutan tertinggi, untuk tingkat kematian ibu melahirkan dari 13 kabupaten dan kota yang ada di Provinsi Sulawesi Tengah.
“Saya berharap Dinas Kesehatan lebih meningkatkan kinerjanya, khususnya dalam menekan tingginya angka kematian ibu melahirkan,” ujar Bupati Samsurizal kepada Koran SonguLara, dikediamannya.
Bupati Samsurizal menilai, tingginya angka kematian ibu melahirkan itu, dikarenakan kurangnya sosialisasi yang dilakukan oleh pihak dinas kesehatan setempat.
“Meski kami sudah memiliki tiga rumah sakit, setiap desa sudah memiliki puskesmas atau polindes, tetap saja angka kematian ibu melahirkan masih tinggi. Perlu dicari tau dimana letak permasalahannya, dapat dipastikan salahsatunya karena kurang sosialisasi,” sesal mantan Dandim Sidrap itu.
Pada kesempatan tersebut, Bupati Samsurizal sempat menuturkan di suatu desa di wilayah Parigi Moutong, tentang seorang ibu yang mati meninggal saat melahirkan, padahal kediamannya tepat berada di belakang Puskesmas.
“Tentu kejadian ini sangat ironis, warga lebih memilih ditolong oleh dukun dibanding petugas kesehatan, yang nota bene tinggal di puskesmas belakang rumahnya,” ungkapnya.
Sebagai solusi untuk menekan tingginya angka kematian ibu melahirkan, Bupati Samsurizal berjanji dalam waktu dekat akan memerintahkan Kadis Kesehatan, Revi Tilaar, agar segera melakukan evaluasi terhadap seluruh pimpinan puskesmas yang ada di Parigi Moutong. Selain itu juga, Bupati Samsurizal meminta kepada dinas kesehatan untuk memberikan pelatihan kepada para dukun beranak, yang saat ini masih menjadi pilihan ibu-ibu di desa- desa sebagai penolong saat melahirkan. RUDI MARTISANDI