PARIGI MOUTONG – Maraknya kasus pengeboman ikan di wilayah perairan Teluk Tomini, seharusnya menjadi perhatian serius pemerintah Kabupaten Parigi Moutong. Sayangnya, dengan perubahan struktur Organisasi Perangkat Daerah (ODP), alokasi anggaran kegiatan pengawasan tidak dapat dilakukan Dinas Kelautan dan Perikanan (Dislutkan) Kabupaten Parigi Moutong.
Sekretarasi Dislutkan Kabupaten Parigi Moutong, Hasbi SPi kepada Songulara mengatakan, perubahan struktur ODP membuat Bidang Pengawasan Wilayah Perairan setiap daerah diambil alih pemerintah propinsi, tak terkecuali di Kabupaten Parigi Moutong.
Pengalihan pengawasan tersebut membuat pihaknya tidak dapat menindaklanjuti berbagai laporan warga, seperti pengeboman ikan. Sebab, tidak ada lagi alokasi anggaran pengawasan pada tahun 2017.
Antisipasi kondisi ini, pihaknya menindak lanjuti laporan masyarakat itu dengan membangun koordinasi bersama dengan TNI AL, Polres Parigi Moutong dan Pemerintah Propinsi Sulteng.
Misalnya meneruskan kembali berbagai laporan warga agar dapat ditindaklanjuti. Selain itu, pihaknya juga akan melakukan koordinasi kembali dengan sejumlah kelompok pengawasan masyarakat yang dibentuk Dislutkan Kabupaten Parigi Moutong, utnuk melakukan pengawasan secara menyeluruh diwilayah perairan Teluk Tomini.
“Kami sempat membentuk kelompok pengawasan masyarakat sebanyak 10 kelompok. Ini yang akan kami perkuat lagi, guna membantu pengawasan. Sebab, kami tidak bisa melakukan penganggaran untuk turun melakukan pengawasan,” kata dia.
Saat ini pihaknya tengah menunggu regulasi dari Propinsi Sulteng terkait pengawasan dalam rangka menindaklanjuti maraknya pengeboman ikan. Agar diketahui tugas dan fungsi mereka dalam melakukan pengawasan.
Maraknya pengeboman yang dilakukan oknum yang tidak bertanggungjawab selama ini dengan alasan karena tidak didukung fasilitas penangkapan ikan seperti layaknya kelompok nelayan lainnya. Selain itu juga dipicu keingin instan mendapatkan hasil penangkapan yang bagus.
“Makanya kami terus berupaya agar sasaran bantuan nelayan kedepan bisa merata, untuk mengantisipasi maraknya pengeboman ikan,” tuturnya. MAROON