SONGULARA – Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Parigi Moutong bersama dinas dan lembaga terkait bakal melaksakan program peningkatan produktivitas beras organik.
Menindak lanjuti kebutuhan itu, Bappeda melalui Bidang Penelitian Dan Pembangunan (Litbang) perlu melakukan kajian dari segi ekonomi dan kesehatan terkait beras organik. Kepala Litbang Irwan Karim S.Km M.Kes mengatakan, dari sisi kesehatan beras organik sudah dapat dipastikan lebih sehat.
Hanya saja, dari segi ekonomi perlu dilakukan kajian ilmiah lagi, dengan menghitung biaya produksi petani dan besaran penghasilan petani.
“Harus dihitung dulu apakah lebih tinggi biaya produksi dari pada penghasilannya. bila biaya produksinya lebih rendah, tentu akan menguntungkan petani dan dipastikan beras organik ini akan dijadikan salah satu produk unggulan dari bidang pertanian,” terang Irwan kepada Songulara, belum lama ini.
Hanya saja katanya, saat ini masyarakat memiliki pemahaman menggunakan pupuk non organik lebih murah, karena mudah didapatkan. Padahal pupuk organik dapat diproduksi sendiri oleh masyarakat petani.
“Nanti jika hasil kajian lebih menguntungkan dari berbagai segi, kita akan bekerjasama untuk melatih petani membudidayakan padi organik. Apalagi jika ternyata lebih bernilai ekonomi dibanding dengan beras non organik,” ujarnya.
Pihaknya berharap, beras organik akan memiliki brand Parigi Moutong dan mendapat pengakuan dari kementrian atau lembaga tertentu. Tahun 2017 ini kata dia, segera akan dilakukan kerjasama dengan lembaga penelitian, dinas terkait untuk membentuk demplot atau percontohan.
“Kita akan hitung dari nilai ekonomisnya dan dari segi kesehatan. Beras kita bisa akui didaerah lain jika kita serius mengembangkan padi organik ini,” katanya. AKSA