PARIGI MOUTONG – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Parigi Moutong menggelar advokasi dan sosialisasi survey Serologi Frambusia selama dua hari, di Hotel Ludya Kampal, Kamis (20/4).
Bupati Parigi Moutong yang diwakili Asisten Perekonomian dan Pembangunan, dr Agus Suryono Hadi dalam sambutannya mengatakan, pelaksanaan advokasi dan sosialisasi survey serologi frambusia sangat penting dilakukan dengan harapan dapat menemukan kasus untuk segera dilakukan penanganan dan pengobatan sejak dini, serta menghambat perkembangan penyakit frambusia agar kedepannya penyakit tersebut tidak lagi menghantui kesehatan masyarakat Kabupaten Parigi Moutong.
Menurut data Dinkes katanya, salah satu daerah yang menjadi sasaran berkembangnya frambusia di daerah ini terjadi di Kecamatan Palasa. Tercatat di tahun 2013 ditemukan enam orang anak usia sekolah dasar dan tahun 2016 ditemukan satu kasus.
Bupati berharap kegiatan advokasi dan sosialisasi serologi frambusia ini bisa memberi manfaat dan dapat dimplementasikan ditengah masyarakat, mengingat penyakit ini masih menjadi masalah kesehatan yang cukup serius.
Sebelumnya, Ketua panitia pelaksana, Wulandari SKM MAP melaporkan, serologi frambusia merupakan penyakit kulit yang manifestasi klinisnya seringkali mengenai jaringan kulit. Bila penyakit tersebut tidak segera diobati dengan baik maka akan dapat menimbulkan masalah bukan hanya kecacatan fisik penderitanya melainkan berdampak pada keluarga.
Kegiatan itu katanya bertujuan mensosialisasikan evaluasi survey serologi frambusia, situasi dan kebijakan program frambusia, dan terlaksananya kegiatan survey serologi frambusia.
Ia menambahkan kegiatan diikuti 99 orang peserta dan menghadirkan narasumber dari Kemenkes RI, dr Rita Djupuri BSE DCN MEpid dan dr Muhammad Amin Saleh MM dari Propinsi Sulawesi Tengah. FAIZ