Kepala Dinas Sosial Parigi Moutong, Arman Maulana SONGULARA – Menyahuti program Kementrian Sosial (Kemensos) tahun 2017 tentang bantuan non tunai bagi masyarakat miskin, Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Parigi Moutong melakukan pendataan dan pemetaan di 13 kecamatan dan 15 tempat. Ini dilakukan terkait Program Kemensos yang diberi nama Elektronik Warung (e-warung). Program itu untuk mencegah terjadinya penyelewangan distrubusi berbagai program Bantuan Sosial (bansos). E-Warung juga sebagai upaya memudahkan transaksi ekonomi kepada warga penerima Bansos termaksud penerima Program Keluarga Harapan (PKH). fjallraven kanken backpack sale “Kami sudah melakukan pendataan dan rencana pembukaan e-warung. Alhamdulilah setelah kami laporkan hasil pemetaan itu Direktorat Penanganan Fakir Miskin Kemensos, direncakan akan di launching bulan ini oleh Menteri Sosisal, Khofifah Indar Parawansa.” ungkap Kepala Dinas Sosial Parigi Moutong, Arman Maulana, baru baru ini. Melalui Bantuan non tunai ini, warga miskin penerima bansos bisa melukukan transaksi membeli sembilan kebutuhan pokok yang sudah diprakarsai oleh Kemensos dengan menggunakan kartu yang di fasilitasi nilai rupiah didalamnya. new balance homme rouge Untuk itu warga tidak perlu lagi memegang uang tunai untuk berbelanja, tapi cukup menkonversikan dalam bentuk kebutuhan pokok kebutuhan pokok yang teredia di e-warung. Air Max Baratas “Adanya bantuan non tunai ini, saya kira sudah tidak ada lagi manipulasi data. Karena warga langsung bertransaksi memebeli bahan-bahan pokok di e-warung dengan menggunakan kartu yang sudah di top up,” terangnya. Adanya e-warung, diharapkan mampu menekan harga secara signifikan, sehingga lebih kompetitif dibanding dengan harga yang ada di pasaran. Fjallraven Kanken 20L Program ini dirancang khusus warga yang berpenghasilan yang notabene keluarga miskin. Scarpe Adidas “Tentunya tidak ada lagi harga dinaik-naikan, karena itu sudah dikerja samakan dengan Bulog.” Imbuhnya. Setiap e-warung ada pengurusnya, terdiri dari sembilan orang yang diambil dari kelompok PKH yang dinilai memiliki kemampuan dan disepekati bersama kelompoknya. “Pengelola program tersebut tidak dilepas begitu saja, sebelumnya mereka akan diberikan pelatihan Sumber Daya Manusia (SDM) melalui bimbingan teknis untuk mengelola e-warung tersebut,” pungkasnya.