PARIGI MOUTONG – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Parigi Moutong, melalui bidang kebudayaan, meluncurkan dua program kreasi pada tahun 2017 ini. Yakni seleksi koreografi tari nasional dan gelar konser musik tradisi anak.
Kegiatan seleksi kedua program kreasi tersebut akan dilaksanakan ditingkat Provinsi Sulteng pada tanggal 17-19 April 2017. Sedangkan untuk tingkat nasional akan digelar pada bulan Mei 2017.
Kepala Bidang Kebudayaan Disdikbud Kabupaten Parigi Moutong, Eni Sosilawati kepada Songulara mengatakan, selain kedua kegiatan tersebut, pihaknya juga akan mengisi kegiatan gelar pesona budaya di Kabupaten Poso, kegiatan Tomini fashion carnival di kota Malang serta kegiatan carnaval merah putih yang merupakan program nasional yang digelar setiap tahunnya.
“Untuk carnaval budaya merah putih, tempat pelaksanaannya di danau toba dan akan dibuka secara langsung oleh Presiden RI Joko Widodo,” ujarnya.
Kata dia, khusus dua program seleksi yang bakal digelar di tingkat Provinsi, pesertanya merupakan peserta kategori usia remaja.
Ditahun ini kategori program dari kementerian sedikit berbeda dari tahun sebelumnya, kalau tahun lalu programnya untuk kategori anak yakni festival musik anak, namun tahun ini temanya konser musik tradisi.
“Kegiatan akbar dari konser musik tradisi ini akan berlangsung di Taro pulau Sumatera. Untuk pembiayaannya semua ditangani oleh pihak Kementerian yang dibebankan ke daerah hanya kegiatan seleksi dua program kebudayaan ditingkat provinsi,” tuturnya.
Dari seluruh program kebudayaan yang ada di Kabupaten Parigi Moutong, pihaknya mengharapkan terpeliharanya warisan kebudayaan lokal, termasuk seperti prosesi adat. Yang dimana di daerah Parigi Moutong, tradisi prosesi adat hanya bisa dilakukan oleh garis keturunan leluhur, sehingga ditahun ini pihaknya akan melakukan pelatihan anak-anak garis keturunan, yang difasilitasi oleh daerah.
Sehingga, anak-anak itulah yang nantinya akan meregenerasi semua prosesi adat daerah Kabupaten Parigi Moutong. Hal itu dilakukan guna melestarikan kembali tradisi-tradisi daerah ini, guna identitas daerah tidak hilang dari peradaban.
Selanjutnya, agar anak-anak daerah bisa kembali pada kodratnya sebagai anak daerah, dan dari anak-anak itulah tradisi adat bisa dilestarikan kembali, dan tentunya dengan tetap memegang ciri khas dari daerah Kabupaten Parigi Moutong. AKSA