PARIGI MOUTONG – Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) memberikan kesempatan dan siap mendukung kadernya mencalonkan diri sebagai bakal calon (balon) bupati dan wakil bupati, apabila hasil surveinya bagus.
“Inikan politik. Biar juga kita mendorong kader namun tidak memiliki nilai jual, itu tidak bisa juga. Misalnya kader yang didukung punya nilai jual tetapi tidak mendapat dukungan dari partai lain, jadi sulit juga untuk menggerakan potensinya,” kata Ketua DPD PDIP Sulteng, Muharam Nurdin, belum lama ini.
Meskipun tujuan kader itu sebagai bentuk komitmen membesarkan partai, namun tetap harus ada mekanisme yang dilalui yakni melalui survei. Demikian halnya dengan calon lainnya. Walaupun 2 periode PDIP mengusung incumbent, namun tidak ada yang diistimewakan, semua tergantung survei nantinya.
“Misalnya saja, bila hasil survei ternyata incumbent diposisi pertama dengan 30 persen dan kader partai di posisi kedua dengan perolehan 20 persen, kita tinggal melihat kecendrungannya. Jika survei incumbent sudah stagnan dan kader partai masih bisa naik, maka kita akan carikan pasangan untuk kader itu. Nantinya itu semua akan kelihatan di survei,” tuturnya.
Selain hasil survei, kader yang didukung tersebut juga harus berusaha mencukupkan kursi sesuai dengan persyaratan.
“Kursi PDIP di DPRD Parigi Moutong hanya empat kursi, dan kader yang didukung wajib mendatangkan empat lagi. Kecuali di daerah itu cukup kursi untuk mengusung pasangan calon, maka PDIP tidak akan membuka pendaftaran balon lagi,”.
Apapun yang terjadi dalam proses penjaringan balon, keputusan terakhir ada di pusat. Daerah hanya sebatas mengusulkan nama. AKSA