PARIGI MOUTONG – Sanggar Seni Nolaja SMP Negeri 3 Parigi berhasil masuk dalam 5 besar kategori penyaji penata tari terbaik di iven Gelar Koreografi Indonesia di Berau Kalimantan Timur. Atas preatasi tersebut, perwakilan Sulteng ini mendapat uang produksi sebesar Rp10 juta dipotong pajak.
“Kita hanya masuk kategori lima besar penyaji penata tari terbaik, tapi karena juara hanya sampai tiga saja, Kabupaten Parigi Moutong berhak memperoleh uang produksi Rp10 juta,” kata Kabid Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Parigi Moutong, Eni Susilowati SE MM, Minggu (16/7).
Hal ini kata dia, merupakan prestasi besar bagi pengembangan kesenian daerah ini, sebab penari yang ikut adalah pemula yang baru tiga kali tampil diantaranya audisi tingkat Kabupaten di Taman Masigi, audisi tingkat Provinsi di Taman Budaya Palu langsung diutus ke panggung Nasional.
“Hebatnya mereka bisa tampil percaya diri di depan ribuan penonton dan menjadi trending topik penyaji terbaik versi penonton dan media Berau Post,” ungkapnya.
Kabupaten Parigi Moutong juga banyak mendapatkan pelajaran berharga, salah satunya adalah seni pertunjukan yang berbasis kearifan budaya lokal yang dikemas dalam berbagai bentuk seni pertunjukan seperti aliran kontemporer.
“Ini baru pertama kalinya Parigi Moutong ikuti lomba tari pada iven tersebut. Alhamdulillah kontingen juga banyak mendapat apresiasi dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, karena berani menampilkan penari dan pemain musik sekitar 95 persen siswa SMP,” ujarnya.
Atas nama kontingen Sulawesi Tengah, ia memohon maaf kepada seluruh masyarakat Sulawesi Tengah, khususnya Kabupaten Parigi Moutong karena belum bisa membawa gelar juara umum. FAIZ