PARIGI MOUTONG – Puskesmas Parigi disegel puluhan warga yang mengklaim sebagai ahli waris keluarga Torakano, sekitar pukul 17.00 Wita, Selasa (4/7). Penyegelan dilakukan sebagai bentuk protes tidak adanya realisasi lanjutan terkait pembebasan lahan Puskesmas oleh Pemkab Parigi Moutong.
Juru bicara keluarga Torakano, Musanid A Lawado mengaku terpaksa melakukan penyegelan, karena merasa Pemkab tak memiliki itikad baik untuk menindak lanjuti penyelesaian pembebasan lahan tersebut.
“Kami sudah melakukan beragam upaya, termasuk langkah persuasif melakukan pertemuan sebanyak tiga kali. Waktu itu bersama Wabup, tapi hingga kini belum ada kejelasan mengenai penyelesaian masalahnya,” kata Musanid kepada sejumlah wartawan.
Sebelumnya, pihaknya mengaku telah menerima uang Rp20 juta dari Bagian Tata Pemerintahan (Tapem) tahun 2015. Dalam kwitansi disebutkan besaran uang tersebut untuk pembayaran panjar pembebasan lahan di terminal lama, SMP 2 dan lahan Puskesmas.
Namun sejak diberikannya uang panjar dari tahun 2015 hingga sekarang, proses penyelesaiannya belum juga ada kejelasan.
“Kami hanya ingin kejelasan. Kami juga masyarakat yang masih bisa diatur. Bila hari ini pihak Pemkab siap menemui kami dan membahas soal tindak lanjutnya, kami siap menerima dan bernegosiasi,”.
Proses penyegelan tersebut rencananya akan terus mereka lakukan hingga ada kejelasan dari Pemkab. Hingga berita ini diturunkan, pintu gerbang Puskesmas Parigi masih dalam kondisi tersegel. Berdasarkan pantauan, beberapa aparat dari Polsek parigi terlihat berjaga dilokasi. FAIZ