PARIGI MOUTONG – Ini Kabar gembira bagi masyarakat Kabupaten Parigi Moutong. Dalam waktu dekat salah satu Investor India akan membangun pabrik gula di Desa Sigenti Barat Kecamatan Tinombo Selatan Kabupaten Parigi Moutong.
Perusahaan dibawah bendera Sudevam Grup itu recananya akan membangun Pabrik gula diatas lahan seluas 160 hektar. Presiden Direktur PT. Sudevam Grup, Mr Lalit Kumar Ritital mengatakan, izin prinsip pendirian pabrik tersebut sudah selesai, mulai dari Kementerian Pertanian, Kementerian Perdagangan hingga izin prinsip dari Gubernur juga telah keluar.
“Izin prinsipnya semua sudah selesai, tinggal dimulai saja,” kata Mr Lalit Kumar pada acara Penanaman perdana klasifikasi bibit tebu sebagai persiapan pembangunan pabrik gula di Kecamatan Tinombo, Jum’at (11/8).
Mr Lalit Kumar yang telah fasih berbahasa Indonesia itu menjelaskan, alasan memilih Kabupaten Parigi Moutong sebagai lokasi pembangunan pabrik gula karena kandungan gula yang ada di tebu milik masyarakat Kabupaten Parigi Moutong jauh lebih baik dibandingkan daerah lainnya di Sulawesi Tengah.
Empat bulan ia bersama ahli tanaman yang dibawa langsung dari India meneliti di wilayah Kabupaten Parigi Moutong. Hasilnya tebu yang berada di wilayah Moutong, Tinombo dan Tinombo Selatan memiliki kandungan gula yang sangat baik. Akhirnya pilihan lokasi pembanguan pabrik jatuh di desa Sigenti Barat Kecamatan Tinombo Selatan.
“Hasil penelitian tebu yang ada disini saya bawa ke India, disana dibilang kamu bawa tebu yang disuntik ya kenapa manis sekali. Padahal itu tebu dari Parigi Moutong,” ungkapnya.
Sebelum memulai pembangunan pabrik itu, pihaknya terlebih dahulu akan melakukan pembibitan tebu dengan tiga varietas yang telah lolos uji. Penanaman bibit tebu itu secara simbolis dilakukan oleh Bupati Parigi Moutong H Samsurizal Tombolotutu, Presiden Direktur PT. Sudevam Grup Mr Lalit Kumar Ritital bersama enam Camat wilayah utara Kabupaten Parigi Moutong, di desa Tinombo, Jum’at (11/8).
Kata Lalit Kumar, jika pembangunan pabrik gula itu terealisasi, pihaknya membutuhkan sebanyak 6000 ton tebu perhari. Ia juga mengajak masyarakat mulai saat ini menanami lahan-lahan kosong dengan tebu. Pihak Perusahaan katanya akan memfasilitasi menyediakan bibit dan pupuk termasuk mengajarkan masyarakat bagaimana cara menanam tebu yang baik dan benar.
“Bibitnya akan kami kasih, masyarakat tinggal tanam saja,” kata Lalit Kumar sembari menunjuk salah satu tempat pembibitan tebu di depan RTH Tinombo.
Bupati Parigi Moutong, H Samsurizal Tombolotutu mengatakan, jika pabrik tebu ini berhasil, yang paling banyak diuntungkan adalah masyarakat. Terutama lapangan pekerjaan akan semakin terbuka lebar. Karena itu, Samsurizal meminta pihak perusahaan merekrut tenaga pabrik 90 persen adalah warga Parigi Moutong.
“Saya tidak mau karyawannya dari India semua. Ini saya ingatkan. Dengan adanya pabrik ini diharapkan dapat membantu nasyarakat yang selama ini kesulitan mencari lapangan pekerjaan,” ujarnya.
Pembangunan Pabrik ini katanya sejalan dengan Program Presiden Jokowi yang akan membangun 100 unit pabrik gula di Indonesia, “Alhamdulillah itu dimulai dari Parigi Moutong” tandasnya. Hanya saja ia mengingatkan kepada masyarakat untuk tidak melakukan alih fungsi lahan.
“Jangan sampai karena peluang ekonomi di tebu menggiurkan, sawah produktif dialihfungsikan menjadi lahan tebu. Kalau itu terjadi saudara saudara akan berurusan dengan TNI. Itu melanggar aturan,” tegasnya. RUDI MARTISANDI