PARIGI MOUTONG – Dua pohon trambesi berukuran besar yang saat ini dalam kondisi mati di jalur Trans Sulawesi Desa Bambalemo berpotensi membahayakan warga yang tengah melintas.
Pasalnya kedua pohon mati namun dalam kondisi berdiri tersebut sewaktu-waktu bisa tumbang dan mengancam keselamatan warga. Seperti peristiwa pohon tumbang yang menelan korban jiwa pasangan suami istri (Pasutri) dari Desa Petapa, Kamis (24/8) kemarin saat hendak pergi arah Pasar Sentral Parigi.
“Harapannnya dinas terkait bisa lebih memperhatikan agar tidak menimbulkan kerugian bagi masyarakat maupun tetap mempertahankan keindahan kota. Bisa melalui peremajaan atau apalah perencanaannya. Bila tidak, sebaiknya pohon yang sudah mati itu ditebang saja,” kata warga Desa Bambalemo, Mardiani kepada Songulara, Jumat (25/8).
Menanggapi hal itu, Kepala Seksi Kerusakan Lingkungan Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup (DPLH) Parigi Moutong, Ade Prasetya mengatakan, pihaknya sebenarnya sudah memprogramkan pemeliharaan pohon dalam Kota Parigi dengan tujuan mencegah terjadinya hal yang akan membahayakan warga.
“Kegiatan pemeliharaan pohon tahun ini hanya difokuskan ke RTH Toraranga dan jalan Lidah Gimba (lorong cinta). Kegiatannya sendiri sudah berakhir di triwulan ketiga ini. Jika di Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan (APBDP) tahun 2017 ada tambahan, maka kegiatannya akan kami arahkan ke Desa Olaya dan Desa Bambalemo. Sebab di dua desa itu banyak laporan yang masuk terkait pemeliharan pohon,” terangnya. AKSA