PARIGI MOUTONG – Lembaga Adat Desa Petapa Kecamatan Parigi Tengah melaksanakan ritual adat tolak bala, yang oleh warga setempat disebut dengan adat Nompaura, Minggu (3/9).
Ritual yang dilaksanakan di tepi pantai Dusun 1 desa tersebut dimulai sejak pukul 14.00 Wita hingga pukul 15.30 Wita. Selain dihadiri seluruh perangkat adat desa setempat, kegiatan itu dihadiri Bupati Parigi Moutong, Samsurizal Tombolotutu.
Bupati Parigi Moutong dalam sambutannya meminta agar tradisi adat ini terus dipertahankan sebagai upaya menjaga tradisi masyarakat.
“Ini adalah bentuk kearifan lokal yang harus terus dipertahankan,” ujarnya.
Tak hanya itu, ia juga menyarankan kepada lembaga adat dan pemerintah desa (Pemdes) untuk menggelar kegiatan itu setahun sekali.
“Bila perlu dilaksanakan enam bulan sekali,” ungkapnya.
Diakhir sambutannya, Bupati menyampaikan apresiasi terhadap lembaga Adat, Pemdes dan masyarakat desa Petapa yang masih mempertahankan tradisi adat itu.
Sementara, Kades Petapa, Yushar mengungkapkan, ritual adat Nompaura merupakan upaya untuk memohon perlindungan kepada Allah SWT agar senantiasa dijauhakan dari musibah. “Ritual adat ini sudah dilakukan sejak dulu oleh para orang tua, niatnya untuk meminta perlindungan kepada Allah agar kampung dan daerah ini dijauhkan dari segala bentuk musibah,” terangnya.
Apalagi katanya, beberapa tahun lalu Desa Petapa pernah dilanda musibah banjir bandang hingga menelan korban jiwa.
“Desa kami pernah menjadi korban keganasan alam, sehingga melalui adat ini kami berharap selalu memperoleh perlindungan dari Allah SWT,” pungkasnya. Idho