PARIGI MOUTONG – Balai Bahasa Propinsi Sulteng menggelar penyuluhan bahasa di media publik, yang diikuti oleh instansi pemerintah dan swasta di Kabupaten Parigi Moutong. Kegiatan sehari tersebut dipusatkan di Hotel Bambalemo Beach, Kamis (19/10).
Panitia Pelaksana Penyuluhan Bahasa, Darwin melaporkan, kegiatan ini bertujuan memasyarakatkan kaidah-kaidah berbahasa Indonesia yang baik dan benar, terutama bagi pengunaan bahasa Indonesia di media publik. Sehingga tetap mengunakan bahasa Indonesia secara baik dan benar sebagi bentuk pengabdian kepada bangsa dan negara.
Selain itu, ini juga katanya sebagai medium sosialisasi tugas dan fungsi Balai Bahasa Sulteng sebagai unit pelaksana teknis (UPT) Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Kepala Balai Bahasa Sulteng, Herawati mengatakan, pengunaan bahasa Indonesia di media publik baik oleh instansi pemerintah maupun swasta masih perlu di benahi. Sebab bahasa yang di gunakan belum sepenuhnya mengunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Olehnya ia berharap pihaknya bersama Pemkab Parigi Moutong bisa berkerjasama dalam memartabatkan bahasa Indonesia, agar bahasa persatuan ini menjadi tuan rumah di negeri sendiri. Melestarikan bahasa daerah terutama bahasa daerah yang ada di Kabupaten Parigi Moutong sebagai lambang pemilikan kedaerahan tetap lestari dan tidak terancam punah.
Sementara, Bupati Parigi Moutong yang diwakili Asisten Adminitrasi Umum, Veys Karandja mengatakan, kegiatan ini sangat bermanfaat dalam membudayakan bahasa Indonesia terutama di media publik. Bahasa Indonesia wajib digunakan di media publik seperti penggunaan pada nama bangunan, jalan, pemukiman, perkantoran, kompleks perdagangan, merek dagang, lembaga usaha, lembaga pendidikan, organisasi berbadan hukum.
Ia mengapresiasi rencana kerjasama dengan Balai Bahasa Sulteng dalam meningkatkan kompetensi berbahasa Indonesia bukan hanya bagi pejabat, melainkan seluruh staf atau karyawan pemerintah dan swasta didaerah ini.
“Kegiatan ini merupakan momen penting untuk menambah ilmu kebahasaan, terutama penggunaan bahasa dimedia publik baik itu bahasa Indonesia, bahasa daerah maupun bahasa asing. Olehnya saya berharap peserta penyuluhan memanfaatkan kesempatan ini untuk menambah wawasan tentang penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar, sehingga dapat diaplikasikan di tempat saudara-saudara bekerja maupun dikehidupan keseharian,” imbuhnya. FAIZ