PARIGI MOUTONG – Progres (capaian) pelaksanaan rehabilitasi pemukiman layak huni masyarakat berpenghasilan rendah atau biasa disingkat MBR via program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) di Kabupaten Parigi Moutong tahun 2017, belum mencapai target.
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) BSPS Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPKP) Parigi Moutong, Made Sumeryani mengatakan, dari 347 unit rumah di beberapa desa pada empat kecamatan sasaran program dari Kementrian PU-PERA itu masih bervariasi dan belum sesuai dengan progres yang seharusnya.
Disinyalir, lambannya perampungan rehabilitasi karena minimnya gotong royong MBR. Padahal spirit pelaksanaan kegiatan ini merupakan swadaya masyarakat langsung dan dilaksanakan dengan mekanisme kelompok.
“Minimnya gotong royong membuat progres program BSPS tidak merata pada masing-masing desa,” kata Made Sumeryani, Selasa (10/10).
Dia mencontohkan seperti di Kecamatan Moutong dan Taopa, rata-rata progresnya telah mencapai kurang lebih 75 persen, dan masih ada beberapa rumah seperti di Desa Labuan Kecamatan Moutong dan Tompo Kecamatan Taopa yang masih berkisar dibawah 30 persen.
Demikian halnya dengan pelaksanaan program di beberapa desa seperti Jononunu dan Kelurahan Bantaya, yang hingga kini progresnya baru mencapai 30 persen.
Dikawatirkan, kondisi keterlambatan pekerjaan ini akan berpengaruh pada pemberian jatah program yang sama di tahun berikutnya.
“Makanya kami berupaya agar target penyelesaian program bisa mencapai target. Sebab hal itu jelas akan menjadi rapor pemerintah pusat dan akan berdampak pada kuota bantuan tahun berikutnya bila tidak dirampungkan,” tuturnya. AKSA