“Kita harus mengikuti mekanisme. Mekanisme Partai Golkar tidak seperti partai lainnya, setelah pemaparan visi misi langsung mengeluarkan rekomendasi. Kita harus mengikuti survei. Jika misalnya hasil survei kita direkayasa, saya akan hadapi apapun resikonya. Itu tidak bisa dibiarkan, kita sudah kerja namun orang lain yang menggunakannya,”
PARIGI MOUTONG – Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar hingga saat ini belum mengeluarkan rekomendasi dukungan terhadap calon yang akan diusungnya pada Pemilihan kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Parigi Moutong Tahun 2018.
Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD II) Partai Golkar Kabupaten Parigi Moutong, Taufik Borman, mengatakan, sampai saat ini belum ada rekomendasi dikeluarkan DPP Partai Golkar untuk calon yang diusung pada Pilkada nanti.
Taufik mengaku masih menunggu keputusan dari DPP Partai Golkar. Dia tidak ingin mengambil resiko untuk mendesak DPP agar secepatnya mengeluarkan rekomendasi. Seperti kejadian di Kabupaten Banggai Laut yang tidak mengikuti mekanisme akhirnya ‘dibuang’ oleh Partai Golkar.
Saat ini kata Taufik, berkas pengusulan bakal calon (Balon) bupati dan wakil bupati yang akan bertarung di Parigi Moutong masih berada di DPD I Partai Golkar Provinsi Sulteng untuk dibahas dan diusulkan ke DPP.
“Tangga 7 Oktober akan dilaksanakan pleno di DPD I Partai Golkar, setelah itu akan diusulkan ke DPP,” kata Taufik kepada Songulara, Kamis (5/10).
Taufik menyatakan, siapa nantinya yang akan direkomendasikan, ditentukan oleh DPP. Dirinya menyerahkan semuanya ke DPP, karena itu merupakan mekanisme yang harus dilewati untuk mendapatkan rekomendasi.
“Kita harus mengikuti mekanisme. Mekanisme Partai Golkar tidak seperti partai lainnya, setelah pemaparan visi misi langsung mengeluarkan rekomendasi. Kita harus mengikuti survei. Jika misalnya hasil survei kita direkayasa, saya akan hadapi apapun resikonya. Itu tidak bisa dibiarkan, kita sudah kerja namun orang lain yang menggunakannya,” tegasnya.
Taufik yang juga menjabat Wakil Ketua DPRD Parigi Moutong ini, disebut-sebut menjadi pesaing terkuat petahana yang kembali maju berpasangan, Samsurizal Tombolotutu dan Badrun Nggai (SABAR). AKSA