PARIGI MOUTONG – Masih belum puas dengan hasil pembangunan yang dicapai saat ini, Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong dibawa kepemimpinan Bupati H Samsurizal Tombolotutu dan Wakilnya H Badrun Nggai SE terus melakukan berbagai terobosan, salah satunya menggandeng Perguruan Tinggi bekerjasama melakukan pengembangan di bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Tak tanggung tanggung, daerah penghasil beras di Sulawesi Tengah ini menggandeng Institut Pertanian Bogor.
Seperti yang dilakukan, Rabu (22/11), Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong
melakukan penandatanganan nota kesepahaman kerjasama (MoU) dan MoA dengan Institut Pertanian Bogor (IPB). Nota kesepahaman itu ditandatangani langsung Bupati Parigi Moutong, H Samsurizal Tombolotutu dengan Rektor IPB diwakili Sekretaris Institut IPB DR. Ir Ibnu Qoyim di ruang sidang LPPM lantai 5 IPB.
Kerjasama yang dilakukan meliputi berbagai bidang, diantaranya Tanaman Pangan, Pertanian, Perikanan dan Kelautan, Peternakan, Pendidikan, lingkungan hidup, Pariwisata dan sumber daya manusia. Agar kerjasama itu berhasil dan implementatif, Bupati mengajak sejumlah Kepala OPD Kabupaten Parigi Moutong ke IPB untuk berdiskusi langsung dengan para akademisi di IPB yang telah berhasil membantu mengembangkan potensi yang dimiliki berbagai daerah di Indonesia.
Sekretaris IPB, DR Ir Ibnu Qoyim mengaku, menyambut baik kerjasama itu. Ia berharap Pemda Parigi Moutong bisa segera memetakan sekaligus melakukan perencanaan program prioritas apa yang bisa segera dikerjasamakan. “Saya sudah surfing di website Pemda Parigi Moutong, daerah ini memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan. IPB siap membantu,” ujarnya.
Bupati Samsurizal Tombolotutu meminta Kepala OPD yang berkepentingan dengan kerjasama itu segera berkoodinasi dengan pihak IPB. Bupati tak ingin kerjasama itu hanya sebatas ditandatangani kemudian tidak ditindaklanjuti.
“Jangan sampai kita sudah jauh jauh kesini tapi hasilnya nol. Makanya saya minta Kepala OPD yang berkepentingan segera susun program, sehingga harapnnya Tahun 2018 sudah bisa jalan,” tegasnya.
Dalam sesi diskusi, Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Ir Hadi Safwan berharap pihak IPB dapat membantu dalam pengembangan food security kuliner Parigi Moutong salah satunya adalah Lalampa. Menurutnya, produk pangan Kabupaten Parigi Moutong cukup melimpah, namun selama ini kendalanya produk olahan makanan tersebut belum dikemas sesuai standar baku.
“Kalau ini bisa dikerjasamakan, saya kira produk olahan tersebut bisa lebih bagus, pemasarannya juga akan lebih menyebar luas,” kata Hadi.
Sementara, Kepala Bappelitbangda Kabupaten Parigi Moutong, Ir Irfan Maraila mengatakan, setelah penandatanganan MoU dan MoA itu, Penerintah Kabupaten Parigi Moutong melalui Bappelitbangda akan segera menyusun perencanaan, program prioritas apa saja yang bisa segera diimplementasikan. Sehingga ia berharap kerjasama itu bisa segera berjalan tahun 2018.
“Supaya fokus kita akan susun perencanaan sehingga harapannya tahun 2018 kerjasama ini sudah bisa dieksekusi,” jelas Irfan ditemui usai penandatanganan kerjasama itu di IPB, Rabu (22/11).
Usai berdiskusi, rombongan Pemda Parigi Moutong yang dipimpin langsung Bupati Samsurizal Tombolotutu meninjau salah satu Laboratorium Lapang IPB yang berada di areal seluas 10 hektar. Rudi Martisandi