PARIGI MOUTONG-Menjelang iven Internasional Tour de Central Celebes (TDCC) yang turut melintasi jalur trans sulawesi Kabupaten Parigi Moutong, membuat produksi Industri Kecil Menengah (IKM) di toko Oleh-Oleh Parigi meningkat.
Meningkatnya produksi IKM yang berupa olahan makan khas Parigi Moutong itu disebabkanParigi Moutong merupakan tempat persinggahan atau menjadi salah satu titik etape dari jalur yang dilintasi para peserta TDCC.
“Biasanya para pelaku IKM menitipkan produksinya tdak terlalu banyak, karena ditakutkan akan lama habisnya, tapi dengan adanya iven internasional ini, para pelaku IKM menitipkan hasil produksinya lebih banyak dari sebelumnya,” ujar Firman, petugas penjaga toko oleh-oleh khas Parigi kepada Songulara, Kamis (02/11).
Firman menjelaskan, produk yang mengalami peningkatan jelang iven TDCC yakni bawang goreng, olahan makanan yang berbahan baku kelor, sambal ikan roa dan olahan makanan yang terbuat dari ikan dan rumput laut. Meskipun para pengunjung dan wisatawan akan meramaikan Parigi, namun menurut dia, harga jual oleh-oleh khas Parigi Moutong tetap sama dengan hari-hari sebelumnya, tidak mengalami kenaikan sedikitpun.
Ia menambahkan, saat ini oleh-oleh yang paling laris dan banyak peminatnya, yakni olahan makanan yang berbahan baku kelor, bukan hanya orang Parigi saja yang suka dengan produk berbahan baku kelor, bahkan orang yang dari luar Kabupaten Parigi Moutong juga datang untuk membeli produk tersebut.
“yang paling laris disini itu, teh kelor dan pia kelor. Kalau barangnya sudah diantar kesini, tidak sampai satu bulan langsung habis. Harganya juga terbilang tidak terlalu mahal, teh kelor satu dosnya dihargai sebesar Rp 35000 per dos, begitu juga dengan pia kelor Rp 35000,” terangnya. Iwan Tj