PARIGI MOUTONG – Program Nasional peningkatan produktivitas melalui upaya khusus Padi, jagung dan kedelai (Pajala) 2017-2018 di Kabupaten Parigi Moutong berjalan baik dan hasilnya menggembirakan. Terbukti, produktivitas Padi terus meningkat.
“Perbandingannya dari Tahun 2017 hingga Tahun 2018, kita sudah mampu mencapai 57 ribu hektar,” ujar Kepala Dinas Tanamam Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (TPHP) Parigi Moutong, Nelson Metubun kepada Songulara, Selasa (14/11).
Menurut Nelson, jika dulunya Kabupaten Banggai menjadi pemyumbang beras di Sulteng, saat ini sudah tertinggal jauh dari Parigi Moutong soal produktivitas.
“Dulu Banggai hanya beda dua ribuan dengan kita, sekarang malah tertinggal jauh.Kita 57 ribu hektar, sedangkan Banggai hanya 44 ribu. Jadi tidak main-main timpangnya.Kita sudah jauh diatas kabupaten lain untuk penyediaan beras di Sulteng,” terangnya.
Nelson menjelaskan, berdasarkan luas wilayah Parigi Moutong, 57 hektar itu hampir disemua kecamatan di Kabupaten Parigi Moutong, ada persawahan.
Hanya saja saat ini kata dia, pengalokasian pupuk untuk Parigi Moutong masih kurang dan tidak berbanding lurus dengan hasil yang dicapai.
“Saat ini petani mengeluhkanketersediaan pupuk, untuk itu kami berharap pengalokasian pupuk bisa lebih khususnya di Kabupaten Parigi Moutong,” harapnya.
Ia mengungkapkan, sebagai Kabupaten penyanggah beras diSulteng, seharusnya mendapat perhatian khusus.
“Masa pupuk kita setiap hari tambah kurang, dibanding dengan kabupaten lain yang tidak terlalu jauh besar targetnya, kok pupuknya seperti tercukupi semua. Minimal rasionya itu berbanding lurus antara target dengan pengalokasian pupuk,” harapnya. AKSA