PARIGI MOUTONG – Ribuan jamaah dari 20 desa di Kecamatan Moutong berkumpul di Masjid Jami Desa Moutong Tengah Kecamatan Moutong, Kamis (7/12) malam.
Mereka merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW 1439 Hijriah Tahun 2017 Masehi. Perayaan maulid itu juga dihadiri Bupati Parigi Moutong, H Samsurizal Tombolotutu.
Kemeriahan maulid makin terasa dengan hadirnya empat grup rebana dari Desa Gio Barat, Pande Lalap, Lobu dan Moutong Utara.
Tidak ketinggalan hiasan paha (wadah) dengan berbagai bentuk seperti perahu dan rumah yang telah dihias dan dilapisi ornamen telur serta makanan tradisional ikut menambah kemeriahan Maulid.
Bupati H Samsurizal Tombolotutu meminta kepada Pemerintah Kecamatan tetap melestarikan tradisi perayaan maulid itu, karena dapat menjadi perekat umat. Ia juga berharap seluruh jamaah dapat meneladani sifat sifat mulia yang telah dijarkan Nabi Muhammad SAW kepada para pengikutnya, salah satunya menjaga hubungan silaturahmi antara sesama. “Saya minta tradisi seperti ini tetap dilestarikan. Pemerintah Kecamatan Moutong perlu mengagendakan setiap tahun ada perayaan maulid, tempatnya bisa ganti ganti di setiap desa,” pintanya.
Perayaan maulid Nabi Muhammad SAW katanya sarat dengan syiar Islam. Karena itu, dia berharap perayaan maulid dapat dijadikan sebagai agenda tahunan yang bisa dikemas lebih meriah lagi. “Kalau di Kasimbar ada pekan seni dan budaya Islam yang setiap tahun dilaksanakan, nah kalau di Moutong bikin Maulid. Jadikan itu sebagai agenda tahunan,” harapnya.
Pada kesempatan itu, Bupati juga menyampaikan tentang pembagian kewenangan antara Pemerintah Provinsi dan Kabupaten khususnya yang terkait dengan pengelolaan dan pegawasan tambang, hutan dan laut. Termasuk soal penyalahgunaan Narkoba dan Psikotropika.
Menurutnya, sesuai undang undang 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, beberapa kewenangan yang dimiliki Pemerintah Kabupaten saat ini telah ditarik ke Provinsi.
“Misalnya saja soal pengawasan hutan dan tambang itu sekarang sudah ditarik ke Provinsi. Saya selaku Pemerintah Kabupaten tidak bisa lagi melakukan intervensi. Bukan saya mau lepas tanggungjawab, tapi undang undang yang mengatur seperti itu,” jelasnya.
Setali tiga uang, hal yang sama juga terjadi pada pengawasan di bidang keluatan dan narkoba juga telah ditarik kewenanganya ke Provinsi. “Jadi kalau ada yang ngebom ikan disini, Bupati tidak bisa lagi menyuruh aparat menangkap. Termasuk soal Narkoba. Kantor Badan Narkoba Kabupaten yang sudah saya bentuk sebelumnya saat ini sudah dihapus dan pindah ke Badan Narkotika Nasional Provinsi atau BNN,” paparnya.
Bupati berharap, semua pihak tetap menjaga persatuan agar tercipta iklim yang damai dan kondusif di tengah tengah masyarakat.
Hikmah maulid malam itu disampaikan pimpinan Pondok Pesantren Raja Tombolotutu Gio, Ustad Moh Mahamaidi Hamid SQ MSi. Humas Pemkab