PARIGI MOUTONG – Tiga Sekolah Dasar (SD) di Parigi Moutong tampil digelaran pentas akhir Gerakan Seniman Masuk Sekolah (GSMS) yang dipusatkan di aula kantor Badan Perencanaan Penelitian dan Pembangunan Daerah (Bappelitbangda), Minggu (3/12).
Puluhan murid SD ini menampilkan beragam seni dalam acara yang digagas Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Parigi Moutong, bertajuk mimpi dan imaji dalam harmoni.
Kabid Kebudayaan Disdikbud Parigi Moutong, Eny Susilowati berharap, kegiatan ini berkelanjutan. Menurut rencana tahun depan bukan hanya melibatkan tiga sekolah saja tetapi bisa sampai enam sekolah.
Sebab kata Eny, masih ada beberapa seni yang belum tersentuh diantaranya seni lukis, seni media, dan seni kriya. Dirinya mengapresiasi sejumlah murid SD yang terlibat dalam GSMS, yang merupakan kumpulan anak cerdas dan memiliki bakat, khususnya dalam bidang seni dan budaya.
Ditambahkannya, program GSMS diharapkan dapat menjadi langkah awal untuk melakukan pengembangan karakter dan juga penguatan bagi pemuda dalam rangka revolusi mental.
“Jika ini merupakan bakat mereka, maka biarkan mereka mengembangkan dan mencintai bakatnya, serta tetap disiplin dalam menjalankan kewajiban mereka disekolah sebagai pelajar,” katanya.
Sementara, Kasi Pembinaan Kebudayaan Disdikbud Provinsi Sulteng sekaligus penanggung jawab GSMS Provinsi Sulteng, Sofyan Tadorante mengatakan, GSMS merupakan program pengembangan bakat, jati diri dan menjadi penyeimbang otak kanan atas maupun otak kiri para peserta didik yang bekerja berat.
“Karena otak kanan kita diciptakan sebagai media untuk dapat menyeimbangkan rasa toleransi, sosial dan pengembangan,” imbuhnya. AKSA