PARIGI MOUTONG – Upaya Bupati Parigi Moutong, Samsurizal Tombolotutu mendatangkan Kapal mewah berukuran sedang sebagai penghubung wilayah perairan Teluk Tomini akhirnya tercapai. Kapal jenis Faiber class dengan menggunakan dua mesin tempel sebagai pendorong dengan kekuatan 140 PK yang dinahkodai oleh perwakilan Kementerian Perhubungan RI ini sebelumnya berlabuh di wilayah Selatan perairan Pantai Tumpapa Kecamatan Balinggi untuk memuat rombongan Bupati dan Kapolres Parigi Moutong, lalu bersandar di Dermaga Satu area pelabuhan Parigi sekira pukul 12.05 Wita Senin (1/1).
Pantauan wartawan nampak diatas kapal terlihat Bupati Samsurizal Tombolotutu bersama Ketua TP-PKK Kabupaten Parigi Moutong, Noor Wahida S.Tombolotutu, Kapolres AKBP Sirajuddin Ramly SH bersama Ketua Bhayangkari Ny.Silvani Sirajuddin, Sekda Ardi Kadir, Kadis Perhubungan, Kadis Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu, Kadis PLH, Kadis Pariwisata Pemuda dan Olahraga serta Kabag Humas Setda.
Kepada media ini Bupati Samsurizal Tombolotutu mengatakan, keberadaan kapal cepat atas bantuan dari Kementerian Perhubungan RI ini atas permintaan dirinya langsung pada pertengahan tahun 2016 dengan alasan bahwa wilayah perairan Kabupaten Parigi Moutong yang memiliki area Teluk Tomini sangat luas sangat butuh kapal penghubung teritorial perairan teluk.
“Lucu rasanya kalau wilayah perairan Teluk kita ini yang sangat luas tidak memiliki kapal penghubung wilayah perairan teritorial Teluk Tomini, sehingga saya berniat membeli kapal ini. Kedepannya akan dikomersilkan juga,” ujar Bupati saat turun dari Kapal.
Harga beli kapal ini kata Bupati senilai Rp4,8 Miliar yang diberikan oleh Kementerian Perhubungan tahun 2017 dalam bentuk barang (kapal). Apabila kapal ini tidak diambil, maka uangnya akan kembali ke kas Kementerian Perhubungan.
“Makanya kami ambil saja,” tutur Bupati.
Dia berharap agar keberadaan kapal ini supaya dijaga dan dipelihara dengan baik dan benar. Hal ini dimaksudkan agar peruntukannya benar-benar sesuai penggunaan yang jelas, seperti untuk sekali-sekali membawa para kepala dinas berjumlah 20 orang kewilayahan Utara saat bertepatan ada perjalanan dinas.
“Jika dihitung biaya untuk sekali perjalanan dinas para Kadis menggunakan mobil kira-kirabeli BBM Rp1 juta pulang-pergi. Tapi kalau pakai kapal pasti biaya semakin irit dan terasa aman dan nyaman ketika tiba ditempat,” jelasnya. IDHO