PARIGI MOUTONG- Bidang ekonomi Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pemgembangan Daerah (Bappelitbangda) Kabupaten Parigi Moutong, mulai tahun ini akan menerapkan metode baru dalam program pengentasan kemiskinan dengan berbasis kawasan berdasarkan dokumen strategi penanggulangan kemiskinan yang disusun tahun 2017. Selain berbasis kawasan, penanggulangan kemiskinan juga harus melihat pemetaan desil, agar intervensi pemerintah bisa tepat sasaran.
“Berdasarkan pemetaan, kita ada di desil 1 lebih sedikit atau 17,80. Karena desil satu itu hitungannya 10 persen, desil dua 20 persen desil tiga 30 dan desil empat, 40 persen. Kita ada diantara 10 persen dan 20 persen,” kata Kepala Bidang Ekonomi Bappelitbangda Kabupaten Parigi Moutong, Novi Banda saat ditemui media ini diruang kerjanya, belum lama ini.
Menurut Novi, jika melihat desil itu, intervensi pemerintah akan lebih difokuskan pada jaminan sosial, program pemberdayaan masyarakat dan program pemberdayaan UMKM. Sehingga tiga kecamatan yang jadi sasaran yaitu Kecamatan Tinombo, Palasa dan Tinombo Selatan bisa terlihat peningkatan ekonominya seiring dengan berjalannya program.
Novi mengatakan, metode itu sudah menyesuaikan dengan revisi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan revisi Strategi Penganggulangan Kemiskinan Daerah (SPKD). Pada tahun sebelumnya kata Novi, sifatnya general atau mencangkup semua wilayah, tetapi tahun ini sudah berbasis kawasan.
“Itu melihat dari revisi startegi penganggulangan kemiskinan daerah yang direvisi karena RPJMD juga direvisi. Tetapi kami tidak merubah program, hanya saja strateginya diperkuat dan sudah berbasis kawasan. Minimal mengurangi dulu beban hidupnya. Contohnya seperti program bedah rumah, jaminan kesehatan, jaminan pendidikan atau akses terhadap pendidikan. Program ini bersumber dari APBD dan APBN,” kata dia. FATURRAHMAN