PARIGI MOUTONG – Fakta baru yang seakan menguatkan dugaan kelalaian pihak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Anuntaloko Parigi dalam penanganan pasien COVID-19 terkait ketersediaan tabung oksigen mulai bermunculan.
Bahkan, fakta ini telah ada sebelum terjadinya kasus pasien COVID-19 yang meninggal dunia secara beruntun pada 7-8 Agustus 2021 lalu.
Fakta itu diungkapkan oleh dokter visite di RSUD Anuntaloko Parigi, dr. Muhammad Mansyur, saat menghadiri rapat koordinasi Satgas Percepatan Penanganan COVID-19 di lantai dua Kantor Bupati Parigi Moutong belum lama ini.
Dalam rapat itu, dr. Muhammad Mansyur, mengaku ada empat pasien COVID-19 yang meninggal dunia di RSUD Anuntaloko Parigi, yang disebabkan tidak tersedianya oksigen.
Pada kasus pertama, dua orang pasien COVID-19 meninggal secara bersamaan.
Sedangkan kasus kedua satu orang pasien. Begitu pula pada kasus ketiga, satu orang pasien.
“Terkadang kita sangat kekurangan oksigen. Kita bahkan sudah tiga kali kasus kematian di rumah sakit, karena tidak ada oksigen,” ungkap dr. Muhammad Mansyur.
Menanggapi hal itu, Ketua Komisi IV DPRD Parigi Moutong, Feri Budi Utomo, mengatakan RSUD Anuntaloko Parigi seharusnya sudah menyiapkan payung sebelum hujan.
Menurutnya, pihak RSUD Anuntaloko Parigi seharusnya ada kesigapan atau kontrol terhadap ketersediaan tabung oksigen cadangan dengan jumlah pasien sembari menunggu alat pengisian oksigen diperbaiki kembali.
Dia mengaku, pada Sabtu malam, 7 Agustus, seorang pasien yang dirawat di RSUD Anuntaloko Parigi menyampaikan persoalan terkait oksigen kepadanya melalui pesan Whatsapp.
Penyampaian itu pun langsung dikomunikasikannya dengan pihak RSUD Anuntaloko Parigi.
Berdasarkan penyampaian pihak RSUD Anuntaloko Parigi kepadanya, tabung oksigen telah dipesan kepada Aneka Gas Palu pada Sabtu, 7 Agustus.
Hanya saja, pihak Aneka Gas Palu melakukan produksi oksigen hingga Ahad, 8 Agustus dini hari.
“Pihak Aneka Gas Palu menyebutkan akan mengusahakan pengiriman pada pagi hari. Itu pun kalau karyawannya ada yang masuk kantor. Bagaimna kalau tidak?,” ujarnya.
Dia mengatakan, kebutuhan oksigen pasien sangat jelas ditengah pandemi COVID-19 saat ini.
“Jalan satu-satunya, pihak RSUD Anuntaloko Parigi harus segera melakukan mentenens terhadap alat pengisian gas yang mengalami kerusakan itu,” tandasnya.
Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Parigi Moutong, Zulfinasran Ahmad, mengatakan tidak dapat dipungkiri, ketersediaan oksigen saat ini memang terbatas.
Namun, dirinya berpendapat RSUD Anuntaloko Parigi tidak mungkin melakukan kelalaian atau meninggalnya pasien COVID-19 saat itu, karena unsur kesengajaan.
“Karena tidak ada yang berkeinginan membuat pasiennya bermasalah. Tapi semua orang tahu, kondisi saat ini mengalami keterbatasan ketersediaan tabung oksigen,” pungkasnya. FAIZ