JAKARTA – Pemerintah Daerah (Pemda) Parigi Moutong, temui Menteri Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (Menkop UKM), Teten Masduki, di Jakarta, Jum’at, 13 Januari 2023.
Kunjungan tersebut, diterima langsung Menkop UKM, Teten Masduki didampingi Deputi Bidang Perkoperasian, Ahmad Zabadi, Deputi Bidang UKM, Hanung Harimba, staf khusus Menteri, Rizda Damanik dan Asdep Rantai Pasok, M Ali.
Pada kesempatan itu, Sekda Parigi Moutong, Zulfinasran Ahmad mengatakan, Pemda Parigi Moutong melalui Dinas Koperasi dan UKM telah memberikan sejumlah bantuan kepada pelaku usaha.
Tujuannya, untuk meningkatkan kapasitas Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UKM) di Kabupaten Parigi Moutong.
Selain itu, melalui Dinas Ketahanan Pangan juga telah menyiapkan beberapa mesin pengolahan sagu, untuk mendorong pelaku UMKM memanfaatkan komoditas sagu sebagai bahan baku.
Sehingga, dapat meningkatkan ketahan pangan, dan menopang Ibu Kota Negara (IKN) di Kalimantan Timur.
“Kami juga sudah melakukan kerja sama dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur, bagimana di Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) II dan III bisa mendapatkan akses dalam penyediaan pangan,” ujarnya.
Dia menyebut, produksi sagu sebagaian besar 5,5 juta hektar berada di Indonesia Timur. Sementara, Kabupaten Parigi Moutong bertepatan di Teluk Tomini.
Bahkan, merupakan kabupaten yang memiliki luas wilayah terbesar Teluk Tomini, dibandingkan pronvinsi lain.
“Garis Pantai Kabupaten Parigi Moutong, sepanjang 472 Kilometer, dengan jumlah penduduk 480 ribu jiwa serta merupakan jumlah wajib pemilih terbesar di Sulawesi Tengah,” jelasnya.
Selain itu, di Kabupaten Parigi Moutong juga bermukim masyarakat trasmigrasi sejak tahun 50-an. Bahkan, warga Bali sejak zaman penjajahan Belanda, pernah diasingkan di wilayah tersebut.
Sehingga, masyarakat Kabupaten Parigi Moutong melakukan pengembangan bidang pertanian, khusnya sektor padi.
Namun, Pemda Parigi Moutong mendorong masyarakat untuk mengembangkan komoditas sagu, yang memiliki daerah produktivitas kurang lebih 40 hektar.
“Lebih besar areal persawahan kurang lebih 28.000 hektar. Kami coba menggalakan, karena sagu pernah menjadi makanan khusus bagi masyarakat Kabupaten Parigi Moutong, dengan nama Dange,” paparnya.
Menurutnya, Pemda Parigi Moutong menyeriusi pengembangan pengolahan komoditas sagu bagi pelaku UMKM. “Hal itu digagas, belajar dari kejadian 1998. Di mana ekonomi Negara kita terpuruk, UMKM yang mampu berdiri kokoh dalam perputaran ekonomi di masyarakat.
Pemda Parigi Moutong berharap, Kemenkop UKM dapat bersinergi untuk mengembangkan pengelolaan komuditas sagu bagi pelaku UMKM secara bersama-sama.
Selain itu, membantu pelaku UMKM untuk mendapatkan pasar sebagai tujuan pemasaran hasil produksi pengolahan komiditas sagu .*theopini