PARIGI MOUTONG – Kejuaraan Paralayang berskala Internasional, Parigi Moutong Accuracy Indonesia Open Cat- 2 yang digelar di Bukit Lolaro, Kecamatan Tinombo, Provinsi Sulawesi Tengah, sejak 4-7 Mei 2023, nampaknya tak sesukses tahun sebelumnya.
Pasalnya, event olaraga terbang bebas dengan menggunakan sayap kain (parasut) yang dilaksanakan tahun ini, hanya dihadiri peserta dalam negeri.
Padahal di event sebelumnya penyelenggaran Kejuaraan Paralayang berskala Internasional, diikuti peserta asal luar negeri, seperti Korea Selatan dan Thailand.
Berdasarkan rilis Dinas Komunikasi dan Informatika Parigi Moutong, Jum’at, 5 Mei 2023, total 125 atlet Paralayang yang hadir sebagai peserta pada Parigi Moutong Accuracy Indonesia Open Cat- 2, hanya berasal dari sejumlah daerah di Indonesia.
Di antaranya, Sumatera Barat, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Jawa Timur, Jawa Tengah, Nangroh Aceh Darussalam, Jawa Barat, Banten, Sulawesi Utara, Bali, DKI Jakarta, Kalimantan Timur, dan para atlet Puspotdirga TNI-AU.
Dalam rilis tersebut, menyebut seluruh peserta yang hadir merupakan mantan atlet paralayang pada event Asian Games, Sea Games, yang juga bersiap mengikuti PON di Aceh-Sumut pada 2024.
Meskipun demikian, jumlah peserta di Kejuaraan Paralayang kali ini, meningkat dari tahun sebelumnya, yang hanya diikuti 60 peserta.
Menanggapi hal itu, Ketua Paralayang Indonesia, Asgaf Umar nampaknya tak sependapat. Ia menyebut, tak hadirnya peserta dari luar negeri di Kejuaraan Paralayang di Kabupaten Parigi Moutong, bukan menjadi satu-satunya tolak ukur suksesnya kegiatan tersebut.
Asgaf Umar menjelaskan, tak hadirnya peserta luar negeri karena, adanya Kejuaraan Paragliding Accuracy World Cup (PGAWC) di Turki, yang nyaris bersamaan waktunya dengan event di Kabupaten Parigi Moutong.
“Sehingga, mereka (peserta) lebih memilih untuk mengikuti kejuaraan di Turki, karena statusnya dunia. Sejujurnya, mereka sudah konfirmasi ke kita, seperti Thailand, Korea dan Malaysia,” jelas Asgaf Umar, saat dihubungi, Sabtu malam, 6 Mei 2023.
Terkait promosi tentang Kejuaraan Paralayang Internasional tersebut, kata dia, sejak akhir tahun telah dilakukan melalui website Paralayang Indonesia. Bahkan, dibagikan ke rekan-rekannya di luar negeri via WhatsApp.
Dia menilai, penyelenggaran Kejuaraan Paralayang yang dilaksanakan Pemerintah Daerah (Pemda) Parigi Moutong sangat maksimal. Sebab, berbagai kekurangan pada event sebelumnya, mulai terpenuhi di tahun ini.
“Kami menyarankan kepada Pemda Parigi Moutong dan pengurus FASI, untuk mengambil penyelenggaran seri kejuaraan dunia di sini. Bila diseriusi, kami akan membantu,” pungkasnya.*
Comments 1