PARIGI MOUTONG – Bank Indonesia (BI) bersama TNI Angkatan Laut (AL) tahun ini, kembali melaksanakan ekspedisi rupiah berdaulat, dengan membawa sebanyak Rp4 miliar uang ke lima pulau di Sulawesi Tengah (Sulteng).
Pelepasan tim ekspedisi rupiah berdaulat tersebut, dilaksanakan di Pelabuhan Kelas III Parigi, Kelurahan Loji, Kecamatan Parigi, Kabupaten Parigi Moutong (Parimo), Kamis, 6 Juli 2023.
“Uang yang dibawa sebesar Rp 4 miliar, disesuai dengan perkiraan dimasing-masing pulau. Biasanya, setiap tahun akan meningkat,” kata Kepala Departemen Pengelola Uang Rupiah, BI, Marlison Hakim, saat menyampaikan sambutannya.
Menurutnya, lima pulau yang menjadi sasaran BI di wilayah Sulawesi Tengah, yakni Bokan, Banggai, Salakan, Walea dan Wakai.
Ke depan, kata dia, BI menargetkan uang yang rusak, serta tidak layak edar akan ditarik, dan diganti dengan baru.
Bahkan, bila dalam pelaksanaan eksepedisi rupiag berdaulat terdapat kekurang uang yang diedarkan, BI Sulawesi Tengah akan turun mendatangi lima pulau tersebut.
“Ini merupakan agenda permulaan, yang setiap tahun dilakukan,” imbuhnya.
Secara individu, lanjutnya, BI Sulawesi Tengah akan melakukan bimbingan ke masing-masing daerah. Termasuk, pada saat penyaluran bantuan sosial kepada masyarakat di lima pulau tersebut.
Menyadari banyaknya pulau di Indonesia, Marlison Hakim mengatakan, BI akan bekerja sama dengan Pemerintah Daerah (Pemda) untuk melakukan identifikasi.
Kemudian, meminta rekomendasi dan informasi, agar menjadi sasaran kunjungan. Sebab, BI hadir untuk memberikan dukungan ekonomi.
“Setiap tahun, rata-rata, kami mengunjungi lima pulau. Bahkan, ada yang kami kunjungi kembali. Kerena, perputaran ekonominya bagus,” tukasnya.
Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Sulawesi Tengah, Novalina menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya dan rasa bangga, atas penunjukan Sulawesi Tengah sebagai salah satu pelaksana kegiatan ekspedisi rupiah berdaulat ditahun ini.
Hal ini, kata dia, merupakan inisiatif, kolaboratif penting serta krusial dalam menjaga stabilitas ekonomi, dan kedaulatan Indonesia.
“Untuk menjaga kedaulatan, bukan hanya menjadi tanggung jawab TNI, Tetapi tanggung jawab bersama. Salah satunya, dengan selalu menggunakan mata uang rupiah, dalam setiap transaksi di wilayah Indonesia,” ujarnya.
Tim eksepedisi rupiah berdaulat, merupakan upaya memperkenalkan mata uang Indonesia ke masyarakat di wilayah Terdepan, Tertinggal dan Terluar (T3) Sulawesi Tengah.
Novalina berharap, dengan eksepedisi rupiah berdaulat ini, dapat mengedukasi dan memberikan pemahaman yang lebih baik, mengenai pentingnya penggunaan rupiah dalam kehidupan sehari-hari.
“Sekaligus, memperkuat identitas nasional kita. Olehnya, kami menyampaikan apresiasi yang setingging-tingginya, kepada BI dan TNI AL, atas sinergi dan kolaborasinya,” pungkasnya.
Kegiatan tersebut, juga dihadiri Paban 2 Ops Sopsal, Kolonel Laut (Pelaut), Andri Kristianto, M. Han, serta sejumlah unsur Forkopimda Kabupaten Parimo. *TheOpini