PARIGI MOUTONG – DPRD Parigi Moutong (Parimo), Sulawesi Tengah, menyoroti realisasi anggaran Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Buluye Napoa’e, di Kecamatan Moutong, yang baru mencapai Rp1,8 miliar, dari target belanja sebesar Rp7,7 miliar.
“Ini persoalan fundamental terjadi dipelayanan publik, dari siklus pengelolaan keuangan,” ungkap Anggota Komisi IV DPRD Parimo, Mohamad Fadli, dalam rapat kerja pembahasan KUA-PPAS 2024, Selasa, 8 Agustus 2023.
Menurutnya, realisasi anggaran yang rendah, diduga menjadi penyebab banyaknya keluarga pasien membeli kebutuhan obat, di luar apotik rumah sakit karena tidak tersedia.
Fadli menilai, rendahnya realisasi anggaran, perlu dikonfirmasi ke TAPD. Khususnya terkait sistem pengajuan pembayaran dari RSUD Buluye Napoa’e dalam satu semester terakhir, guna memastikan apakah terjadi keterlambatan atau ada kendala lainnya.
Sehingga, menyebabkan kebutuhan dasar, khususnya ketersediaan obat untuk pasien tidak dapat terpenuhi.
“Soalnya agak aneh juga kita lihat. Ditargetkan belanja Rp7,7 miliar, tapi sudah satu semester ini, siklus pekerjaannya hampir sama setiap bulan. Bahkan, Januari tidak ada bedanya dengan Agustus,” tukasnya.
Menanggapi hal itu, TPAD Parimo, Yusrin Usman menjelaskan, pembelanjaan obat-obatan dilakukan melalui e-katalog.
“Semestinya, bila ada stok, bisa cepat,” imbuhnya.
Hanya saja, ia mengaku tak mengetahui secara teknis, apakah obat atau barang dalam e-katalog yang tidak tersedia, sehingga menyebabkan proses pembelian tertunda.
“Hal ini, memang menjadi persoalan di rumah sakit hingga kini. Makanya, ini menjadi evaluasi kita bersama, karena mempengaruhi kinerja dalam hal pelayanan ke masyarakat,” ujarnya.
Soal pengajuan pembayaran, tambahnya, Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Parimo akan segera memproses sepanjang seluruh dokumen terpenuhi. *TheOpini