PARIGI MOUTONG – Diduga mengalami penipuan terkait peminjaman sejumlah uang oleh oknum lurah, seorang Warga Kelurahan Maesa, Ignatius Lefry, membuat laporan polisi.
Ini merujuk pada Surat Tanda Penerimaan Laporan/Aduan Nomor: STTLP/49/XII/2023/SPKT/SEK-PARIGI/RES-PARIMO/POLDA SULTENG tanggal 19 Desember 2023, dimana Ignatius melaporkan adanya dugaan penipuan yang terjadi di Kelurahan Maesa.
Menurut Ignatius atau yang akrab disapa Ko Ping, laporan Polisi tersebut sengaja ia buat, karena hingga saat ini peminjaman uang yang diprakarsai oleh Lurah Maesa, Jemy Kawulur, kepadanya tak kunjung dibayar.
Setiap kali dipertanyakan soal kepastian kapan uang tersebut diganti, lurah selalu mengelak. Bahkan hingga saat ini, lurah selaku peminjam dengan dirinya, sudah putus kontak.
“Selalu menjawab tunggu cair dan uang belum dibayar oleh warga. Sementara perjanjian, uang saya diganti pada bulan Agustus, bahkan diberi waktu sampai Oktober sesuai permintaan Lurah. Tapi sampai sekarang belum juga ada kejelasan, bahkan ditelpon tidak diangkat, di chat tidak dibalas. Ini apa namanya kalau bukan penipuan, ” Ujar Ko Ping kepada Songulara.com, Jumat (22/12/2023).
Lebih lanjut dia mengatakan, awalnya pada bulan Agustus, beberapa teman mendatanginya dengan maksud untuk meminjam uang mengatas namakan Lurah Maesa, untuk keperluan proyek pengadaan umbul umbul.
Janjinya, uang yang berjumlah Rp.13 juta akan digantikan menjadi Rp.15 juta, pada akhir bulan Agustus atau pada saat pengajuan Anggaran Belanja Tambahan (ABT) Kelurahan Maesa sudah cair.
Karena pertimbangan pertemanan dan niat untuk berpartisipasi dalam menyukseskan program pemerintah kelurahan, dirinya kemudian memberikan uang tersebut. Dan sesudah uang di transfer, dirinya menerima chat ucapan terima kasih dari Lurah Maesa.
“Pak Fence dan pak Yan Gulo datang sama saya meminjam uang untuk keperluan pengadaan umbul-umbul. Saya bilang, kalau tidak ada uangnya, mending tidak usah dikerja. Tetapi mereka mengatakan bahwa ini permintaan pak lurah dan nanti pasti diganti. Ya namanya teman yang datang apalagi bawa nama lurah, ya saya pinjamkan. Itung-itung ini peluang juga karena akan diganti plus, “.
“Saya tidak tahu kalau begini jadinya, tidak ada kepastian kapan uang saya diganti. Sementara saya ini hanya pengusaha, pendapatan saya dari hasil usaha saya. Uang yang saya pinjamkan itu saya harap diganti. Tetapi niat saya untuk membantu, dibalas dengan cara cara seperti ini. Jujur saya kecewa,” terangnya.
Sebagai warga negara yang tinggal di negara hukum, maka tidak ada jalan lain kata dia selain membawa masalah ini ke ranah hukum.
“Biar ada kepastian hukum. Karena saya sudah capek di janji dan tidak ada kejelasan penyelesaian,” pungkasnya.
Sementara, Lurah Maesa, Jemy Kawulur yang dikonfirmasi seputar laporan polisi karena adanya dugaan penipuan yang diarahkan kepadanya, memberikan bantahan.
Dirinya mengaku tidak pernah melakukan penipuan.
“Kalau saya dianggap melakukan penipuan, memang penipuan apa yang saya buat. Kan uang yang dipinjam itu jelas bukan diperuntukkan pribadi saya tetapi untuk keperluan pembuatan umbul umbul,” Kata Jemy.
Terkait soal penggantian uang menurut dia, akan diganti pada saat uang pemasangan umbul umbul dari masyarakat sudah terkumpul. Sementara hingga sekarang, uang pemasangan umbul umbul belum terbayarkan semua dari warga. Sehingga saya sampaikan kepada mereka (Ko Ping) untuk bersabar.
“Kalau uangnya sudah terkumpul semua dari warga dan saya belum bayarkan, itu mungkin baru bisa dibilang penipuan. Karena sudah ada uang tetapi belum diselesaikan. Nah ini, belum semua warga yang bayar. Makanya sekarang saya tengah mengupayakan untuk menagih door to door uang umbul umbul. Bila sudah terkumpul, pasti akan saya selesaikan, ” jelasnya. FAIS
Comments 1