JAKARTA – Majelis Nasional (MN) Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) membuka pendaftaran untuk calon presidium. Steering Commite Munas XI KAHMI, telah menyebarkan formulir dan persyaratan kepada seluruh Majelis Wilayah, Majelis Daerah dan Majelis Perwakilan Luar Negeri KAHMI.
“Ya benar, pendaftaran dimulai hari ini, Jum’at, 7 Oktober 2022 hingga 27 Oktober 2022. Pendaftaran calon Presidium KAHMI resmi dibuka,” kata Koordinator Steering Committee Munas XI KAHMI, Viva Yoga Mauladi, Jum’at, (7/10).
Menurutnya, untuk menyeleksi para bakal calon Presidium Nasional KAHMI, pihaknya telah menetapkan tujuh orang sebagai Tim Seleksi, diketuai oleh Prof. Dr. Laode M. Kamaluddin yang juga Rektor Universitas Insan Cita Indonesia (UICI).
Tim Seleksi Calon Presidium MN KAHMI itu, beranggotakan Dr. Abidinsyah Siregar, DHSM., MBA, M.Kes, Dr. Nazaruddin Nasution, SH.,MH, Prof. Dr. Nurhayati Djamas, Prof. Dr. R. Siti Zuhro, MA, Prof. Dr. Asep Syarifuddin dan Dr. Hamdan Zoelva, SH., MH.
“Maka, saya mengimbau kepada seluruh anggota KAHMI agar segera mendaftar untuk diseleksi sebagai calon Presidium MN KAHMI 2022-2027,” imbau anggota DPR RI dari Partai Amanat Nasional tersebut.
Pendaftaran dapat dilakukan dengan cara datang langsung ke Sekretariat Panitia Nasional Munas KAHMI, di Jalan. Turi 1 No. 14 Blok S, Senopati, Jakarta Selatan dan atau dapat dilakukan melalui email: pansel.kahmi@gmail.com.
Pemilihan dengan cara e-voting (touch screen). Semua munassirin akan mendapatkan laporan notifikasi dan bukti pemilihan sehingga tidak bisa direkayasa.
“Kalau pada Munas sebelumnya pemilihan dengan cara mencoblos, maka Munas di Palu nanti kita lakukan dengan cara -voting. Karena kita hendak mengembangkan budaya digital di KAHMI. Maka setiap pengambilan setiap keputusan juga harus digitalisasi,” pungkasnya. *OPI
2 komentar
[…] Bobot MPC Pemuda Pancasila Parigi Moutong Gelar Muscab Parigi Barat Tangani Stunting dengan Kelor MN KAHMI Buka Pendaftaran Calon Presidium Leli Pariani Soroti Pemberhentian Dokter di RSUD Buluye Napoae Moutong Beranda […]
[…] Nasional sudah jauh menurun sebesar 38,7 persen, dibandingkan puncak kasus pada Februari 2021, presentasi kasus aktif di Indonesia, lebih rendah dari pada global dan presentase kesembuhan juga cukup […]