PARIGI – Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) merupakan alternatif utama pemenuhan kebutuhan dasar pendidikan khusus bagi anak-anak putus sekolah.
“PKBM merupakan solusi bagi anak yang putus sekolah, karena PKBM mengurusi paket A, paket B dan paket C,” kata Kepala Bidang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Pendidikan Masyarakat (DIKMAS) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Parigi Moutong, Nurlina SPd M.Si mengatakan, saat rapat koordinasi penuntasan PAUD pra sekolah dasar, di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusaka) Parigi Moutong, Kamis (25/7).
Dana Bantuan Operasional Pendidikan (BOP) tahun 2019 yang dikucurkan oleh pemerintah pusat kepada Parigi Moutong sebesar Rp 3 Milyar. Tetapi biasanya yang menjadi kendala kata dia adalah setelah anak didik PKBM diberikan dana BOP, namun tiba saatnya mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) tidak datang, sehingga mempengaruhi Data Pokok Pendidikan (DAPODIK).
“Terkadang juga anak anak kita yang telah menerima dana BOP, saat mau ujian UNBK tidak datang sehingga ini bisa mempengaruhi Dapodik. Tidak hanya itu, untuk mendapatkan bantun BOP harus terkoneksi dengan Dapodik,” ungkapnya.
Makanya, ia menyarankan bagi yang ingin mendirikan PKBM di desa, sebaiknya bekerja sama dengan pemerintah desa.
“Desa punya ADD, bisa diajak kalaborasi untuk mendirikan dan mengelola PKBM. Tetapi ingat, ketika selama 2 tahun di Dapodik tidak ada lagi murid, maka bantuan dihentikan, “tandasnya.
Sementara, Kepala Disdikbud Parigi Moutong, Adrudin Nur SPd MM mencetuskan, akan memprogramkan dan menargetkan untuk setiap desa memiliki 1 PKBM.