PARIGI MOUTONG – Dukungan politik kepada pasangan Samsurizal Tombolotutu dan Badrun Nggai (SABAR) untuk bertarung dan memenangkan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati (Pilbup) Tahun 2018 terus mengalir. Kali ini, dukungan kepada pasangan SABAR datang dari tokoh besar di Kabupaten Parigi Moutong, Asmir Ntosa dan Taswin Borman.
Dukungan itu disuarakan kedua tokoh ini saat bertemu Samsurizal Tombolotutu di rumah jabatan (Rujab) Bupati, baru-baru ini. Bahkan kedua tokoh yang pernah berpasangan pada Pilkada 2008 dan dikenal dengan nama ASTA (Asmir-Taswin) ini, mengaku siap memenangkan pasangan SABAR pada Pilbup nanti.
Dukungan politik ASTA ini kembali diungkapkan Samsurizal Tombolotutu saat menggelar zikir bersama di sekretariat bersama pasangan SABAR di Kelurahan Kampal, Parigi, Kamis (17/1) malam.
“Pak Asmir dan Pak Taswin bersama Ibu Taswin datang untuk siap bergabung dan akan mengawal saya pada Pilbup nanti,” kata Samsurizal.
Kenapa kedua tokoh itu mau merapat ke SABAR, Samsurizal mengaku tidak tahu pasti apa alasannya. Hanya saja, Asmir Ntosa dan Taswin Borman kata Samsurizal, merasa terpanggil untuk bergabung, demi masa depan Kabupaten Parigi Moutong kedepan.
“Begitulah yang diutarakan oleh salah satu senior kita, tokoh masyarakat kita yang sangat kharismatik di Parigi Moutong, saat datang berkunjung di kediaman saya,” ujarnya.
Dukungan ASTA kepada pasangan SABAR, juga dipastikan Hayati Muhammad yang diketahui istri Taswin Borman di acara doa dan zikir bersama tersebut.
Hayati membenarkan kedatangannya dengan suaminya di kediaman Samsurizal merupakan sebuah undangan, dan itu katanya merupakan suatu kehormatan bagi dirinya bersama suaminya.
Kedatangnya dalam acara tersebut sekaligus menepis rumor yang berkembang di masyarakat yang menyebutkan dirinya sebagai calon wakil bupati dari salah satu pasangan calon.
“Jika ada yang bilang Ibu Taswin Borman maju, itu tidak benar. Mengenai isu-isu diluar saya terus terang, mohon maaf saya tidak menjelekan siapa-siapa, tapi ini hanya saya luruskan saja. Sebab, saya merasa kurang enak sering di telepon,” ujarnya.
Ia menambahkan, dalam pesta demokrasi, tentunya banyak hal-hal yang tidak menyenangkan. Hal itu kata dia, tidak perlu ditanggapi dengan reaktif dan tidak perlu dibalas. Cukup diterima, dihadapi dengan sabar dan kembalikan kepada Yang Maha Kuasa. AKSA