PARIGI MOUTONG – Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Parigi Moutong, Elen Ludia Nelwan mengatakan kanker merupakan salah satu masalah kesehatan terbesar di Indonesia. Bahkan, menjadi penyebab kematian tertinggi ke dua setelah penyakit Kardovaskuler.
“Data Global Burden Of Cancer Study (Globocan) pada 2020, tercatat total kasus kanker di Indonesia mencapai 396.914 kasus, dan total kematian sebesar 234.511 kasus,” ungkap Elen, saat menyampaikan sambutannya pada acara Workshop Tindak Lanjut Paliatif Kanker, di Parigi, Jum’at (17/2).
Menurutnya, Kanker payudara memiliki jumlah kasus baru tertinggi di Indonesia sebesar 65.858 kasus atau 16,6 persen, dari total 396.914 kasus.
Sedangkan, Kanker serviks (leher rahim) menempati urutan kedua dengan jumlah 36.633 kasus atau 9,2 pesen dari total kasus.
Dia menyebut, salah satu penyebab tingginya kasus kanker adalah kondisi lingkungan yang terus menghasilkan bahan karsinogenik, seperti rokok, daging olahan dan sebagainya.
“Penyebab lain juga mempengaruhi seperti kebiasaan bergadang, kurang olahraga dan makan terlalu banyak,” bebernya.
Dia menjelaskan, faktor resiko terjadinya kanker serviks, antara lain aktivitas seksual pada usia muda, keinginan seksual dengan multipartner, mempunyai anak banyak, sosial ekonomi rendah, memakai pil KB (dengan HPV negative/positif), pasien dengan gangguan imunitas.
Dinkes Parigi Moutong, kata dia, terus mensosialisasikan kepada masyarakat dengan bahaya penyakit kanker dan pencegahan, dengan memeriksakan dirinya ke tenaga medis di Puskesmas terdekat atau bidan desa.
“Workshop Tindak Lanjut Paliatif Kanker ini, merupakan bentuk sosialisasi yang kami lakukan untuk ibu-ibu di Kabupaten Parigi Moutong,” kata dia.
Elen mengatakan, deteksi dini kanker serviks sangat penting melalui Inspeksi Visual Asetat (IVA) dan Pap Smear untuk menghindari faktor resiko. &theopini
Selain itu, langkah penting untuk mencegah penyakit ini seperti setia terhadap pasangan, memenuhi kebutuhan nutrisi, dan menerapkan gaya hidup sehat mulai dari sekarang.
“Kanker termasuk salah satu dari Penyakit Tidak Menular (PTM) yang mempunyai kecenderungan terus meningkat setiap tahunnya. Sehingga, dapat dikatakan menjadi beban yang harus ditanggung dunia akibat penyakit tersebut juga semakin meningkat,” pungkasnya.*