PARIGI MOUTONG – Kuota pupuk subsidi jenisn urea untuk Kabupaten Parigi Moutong berkurang tahun ini, totalnya 15.081 ton.
“Angka ini, memang berkurang dari tahun- tahun sebelumnya. Kekurangan itu, juga terjadi secara nasional,” ungkap Kepala Bidang Prasarana Sarana dan Penyuluhan (PSP), pada Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (TPHP) Parigi Moutong, Aristo, di Parigi, 7 Februari 2024.
Menurutnya, dari total kuota pupuk subsidi tersebut, untuk jenis urea sebanyak 8.809 ton, NPK 5.807, dan NPK Formula Khusus 465 ton.
Padahal, kuota pupuk yang diusulkan Dinas TPHP Parigi Moutong tahun ini, sebanyak 18.562 ton untuk jenis urea, dan NPK 19.807 ton.
“Setelah ada kuota dari pemerintah pusat untuk masing-masing provinsi, dibagi lagi per kabupaten. Kita dapat dapat jatah 8 ribuan,” kata Aristo.
Setiap tahun, pihaknya mengusulkan sesuai analisa kebutuhan petani, melalui UPTD Pertanian tingkat kecamatan yang diinput dalam Rencana Definitif Kebutuhan Kelompoktani (RDKK) ke Kementerian Pertanian (Kementan).
Ia menjelaskan, petani harus membentuk kelompok dan terdaftar di Sistim Informasi Manajemen Penyuluh Pertanian (Simluhtan), untuk mendapatkan pupuk subsidi.
Selain itu, petani penerima pupuk minimal memiliki lahan pertanian tidak lebih dari 2 hekatare, dan basis Nomor Induk Kependudukan (NIK).
Aristo pun mengimbau petani untuk memaksimalkan penyerapan pupuk subsidi yang diberikan pemerintah pusat. Sebab, tahun sebelumnya kuota urea sebenyak 42 ribu ton, hanya mampu terserap 18 ribuan ton saja.
Dengan begitu, Dinas TPHP Parigi Moutong bisa mengusulkan penambahan kuota, melalui sistem relokasi ke Kementan, bila kuota yang diberikan tahun ini penyerapannya maksimal.
“Ada namanya realokasi, jadi kita bisa tambah kuota. Makanya maksimalkan serapanya (yang sudah ada) ini,” pungkasnya. *theopini
Comments 1