PARIGI MOUTONG – Keseriusan sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait terhadap antisipasi tingginya angka kemiskinan di Parigi Moutong, dinilai minim. Ini terlihat saat pelaksanaan seminar penerapan strategi ekonomi kerakyatan dalam mengantisipasi tingginya tingkat kemiskinan oleh LSM Wan Green Sulteng, sepi OPD terkait.
Ketua panitia seminar, Rahmat, menyayangkan ketidakhadiran OPD seperti Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian Pengembangan Daerah (Bapelitbangda) dan Dinas Sosial Parigi Moutong, selaku instansi terkait.
Padahal kehadiran dua OPD tersebut katanya dinilai sangat penting, karena terkait dengan upaya perumusan strategi sebagai bagian mengantispasi tingginya angka kemiskinan daerah. Sebelumnya, undangan pelaksanaan kegiatan sudah dimasukkan ke 15 SKPD terkait, namum hanya beberapa perwakilan OPD saja yang terlihat hadir.
“Harusnya mereka juga hadir disini,” kata Rahmat kepada sejumlah media, usai kegiatan seminar, di salah satu hotel di Parigi, Kamis (22/3).
Meskipun tanpa kehadiran sejumlah OPD tersebut, seminar itu katanya sempat menelorkan belasan poin rekomendasi yang lahir selama dialog yang dihadiri Pemdes, OKP dan stakeholder terkait.
Kurang lebih 12 rekomendasi diantaranya basis data (database) khusus masyarakat miskin melalui sinkronisasi data yang melibatkan stakeholder dan 11 rekomendasi lainnya ini, sudah diserahkan ke perwakilan DPRD Parigi Moutong.
“Rekomendasi ini diberikan sebagai tambahan rekomendasi ke OPD lain dan diharapkan rekomendasi itu bisa ditindaklanjuti dan bisa dimasukan dalam penyusunan program pengentasan kemiskinan,” terangnya.
Sementara, Ketua Komisi II DPRD Parigi Moutong, I Made Yastina selaku narasumber, mengungkapkan siap menyalurkan aspirasi ini. Rencananya, rekomendasi ini nantinya dibawah saat pembahasan di Musrenbang bersama Bappelitbangda dan akan dimasukan dalam perencanaan.
“Nanti hasil rekomendasinya akan kita salurkan, kebetulan hari ini Musrembang. Kita ketemu di Bappelitbangda dan kita coba masukan diperencanaan, agar perencanaannya terkoordinasi,” kata Made Yastina. AKSA