PARIGI MOUTONG – Upaya Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong untuk melakukan pembinaan dan mencerdaskan remaja dari Komunitas Adat Terpencil (KAT) terus berlanjut, upaya itu mulai dari meningkatkan skill hingga menyekolahkan remaja KAT ini ke perguruan tinggi. Remaja dari KAT yang berasal dari Suku Lauje ini dibiayai Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong melanjutkan pendidikan di empat perguruan tinggi. Mereka akan melanjutkan pendidikannya di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako (Untad) Palu, Politeknik Pertanian di Kabupaten Gowa, Provinsi Sulawesi Selatan, Politeknik Kelautan dan Perikanan di Kabupaten Bone dan Fakultas Kesehatan Universitas Indonesia Timur di Makassar.
Terkait hal itu, sebanyak 31 remaja dari Komunitas Adat Terpencil (KAT) sudah mengikuti sosialisasi yang dilanjutkan dengan Pelaksanaan Seleksi Mandiri Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SMMPTN) Calon Mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar Komunitas Adat Terpencil, bertempat di objek wisata Pantai Mosing Desa Siney Kecamatan Tinombo Selatan, Kamis (3/9).
Kegiatan ini terselenggara atas kerjasama Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong dengan Universitas Tadulako Palu.
Seleksi 31 remaja KAT tersebut dihadiri Bupati Parigi Moutong Samsurizal Tombolotutu, pihak Kementerian Sosial Republik Indonesia. Sulistya Ningsi, selaku Kepala Sub Bidang Pemberdayaan Sosial, Budaya Ekonomi dan Lingkungan, Wakil Rektor Bidang Pengembangan dan Kerjasama Prof. Dr. Amar, ST,MT. Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Dr. Ir. Sagaf, MP, Dosen dan para Kepala Organisasi Perangkat Daerah.
Bupati Parigi Moutong, H. Samsurizal Tombolotutu dalam sambutannya mengatakan, para remaja KAT yang mengikuti program pendidikan lanjutan di Universitas agar belajar dengan giat, serius dan fokus demi mencapai tujuan pemberdayaan masyarakat KAT secara berkelanjutan.
“Belajar dengan serius, sebab setelah selesai dan kembali, kalian dapat menyalurkan ilmu yang diperoleh di kampung halamannya, untuk memberdayakan masyarakat KAT secara berkelanjutan dikampung halaman masing-masing,” ujarnya.
Bupati Samsurizal berharap, para remaja KAT yang mengikuti program pendidikan lanjutan di Universitas Tadulako tidak memutuskan berhenti dipertengahan semester.
“Fokus belajar sampai dengan selesai, jangan berhenti dipertengahan semester,” harapnya.
Diakhir sambutannya, Bupati Samsurizal menyampaikan ucapan terima kasih kepada Kementerian Sosial Republik Indonesia, Rektor, para Dosen Universitas Tadulako dan OPD yang datang melihat langsung seleksi 31 remaja Komunitas Adat Terpencil Mengikuti Tes.
Sementara Wakil Rektor bidang Kemahasiswaan Drs. Ir. Sagaf. MP, menyerahkan jaket almamater secara simbolis Kepada Bupati Parigi Moutong, Samsurizal Tombolotutu, yang selanjutnya Bupati menyerahkan kepada para remaja KAT yang dinyatakan lulus seleksi penerimaan mahasiswa Universitas Tadulako.
Diketahui, Pembinaan warga KAT di Kabupaten Parigi Moutong menjadi percontohan berbagai daerah di Indonesia.
Kepala Bidang Kesejahteraan Sosial Dinsos Kabupaten Parigi Moutong, Haris Irawan di ruang kerjanya belum lama ini mengatakan, pembinaan warga KAT Parigi Moutong menjadi best application. Hal itu merupakan pernyataan langsung yang disampaikan Kemensos ketika berkunjung ke Kabupaten Parigi Moutong.
Informasi yang diperolehnya dari pihak Kemensos, pembinaan KAT di Parigi Moutong berbeda dari daerah lainnya di seluruh Indonesia.
Bahkan, pihak Kemensos membandingkan pembinaan warga KAT di daerah Papua, hasilnya sangat jauh berbeda dan pembinaannya dilakukan secara berkelanjutan. Tak heran, bila saat ini Pemda Parigi Moutong masih melakukan program lanjutan kepada remaja warga KAT.