PARIGI MOUTONG – Ditengah isu nasional beras impor, Kabupaten Parigi Moutong justru sedang panen raya. Seperti yang terlihat kemarin (24/1), Kelompok Karya Tani I di Kecamatan Mepanga mulai melakukan panen padi di areal persawahan Desa Mensung Kecamatan Mepanga.
Luas lahan yang dipanen sebesar 3.088 ha. Panen ini dihadiri Staf Ahli Menteri Pertanian Bidang Perdagangan dan Hubungan Internasional, DR Ir Mat Syukur MS, Kepala Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian Prof DR Ir Dedi Nursyamsi, M.Agr didampingi Bupati Parigi Moutong, H Samsurizal Tombolotutu.
Bupati Samsurizal mengatakan, bidang pertanian Kabupaten Parigi Moutong saat ini tengah diperhitungkan di tingkat nasional. Kabupaten Parigi Moutong dinilai memiliki daya saing pertanian dan masuk rangking ke-10 dari 500 lebih Kabupaten Kota di Indonesia.
Khusus untuk Sulawesi Tengah, daya saing Kabupaten Parigi Moutong ada di urutan ke-4 setelah Kabupaten Morowali, Luwuk dan Kota Palu.
Samsurizal bertekad menjadikan Kabupaten Parigi Moutong sebagai lumbung beras di kawasan Indonesia timur, bahkan menjadi penyangga pangan secara Nasional. Hal itu kata Samsurizal tidak berlebihan mengingat potensi pertanian di Kabupaten Parigi Moutong sangat melimpah.
“Ini sudah menjadi tekad saya menjadikan Kabupaten Parigi Moutong sebagai lumbung beras di Indonesia Timur. Hal itu tidak berlebihan karena daerah ini memiliki daya saing dan masuk peringkat ke-10 di Indonesia yang diwakili bidang pertanian,” ujar Samsurizal.
Pencapaian ini katanya tidak terlepas dari kerja keras OPD bersama para petani. Karena itu dia meminta masyarakat tetap konsentrasi di bidang pertanian dan tidak melakukan alih fungsi lahan. “Pertahankan Kabupaten Parigi Moutong sebagai lumbung beras,” harapnya.
Staf Ahli Menteri Pertanian bidang Perdagangan dan Hubungan Internasional DR Ir Mat Syukur MS memberikan apresiasi yang tinggi kepada petani di Kabupaten Parigi Moutong karena menurutnya, hampir setiap saat petani di Kabupaten Parigi Moutong melakukan panen.
Kata dia, tekad Bupati Samsurizal menjadikan daerah ini sebagai lumbung beras di kawasan Indonesia Timur bukan sekedar impian belaka, tapi itu telah mampu diwujudkan.
“Saya tidak berkampanye, tapi kami berkepentingan agar pimpinan daerah seperti ini tetap di pertahankan,” ujar Mat Syukur disambut aplaus para petani.
Mat Syukur mengakui Kabupaten Parigi Moutong setiap tahun surplus beras. Tahun 2017, Kabupaten Parigi Moutong surplus beras 114.637.557 kg atau 114.637 Ton.
Ia berjanji akan memberikan perhatian khusus terhadap daerah yang serius mengembangkan bidang pertanian, salah satunya adalah Parigi Moutong. “Reward yang kami berikan tentunya berupa bantuan alat dan mesin pertanian dan program lainnya yang dapat meningkatkan produkvitas para petani,” ujar Mat Syukur ditemui usai panen padi menggunakan alat combine harvester, kemarin (24/1).
Luas lahan padi yang dipanen saat itu sebanyak 3.088 hektar dengan provitas sebesar 6.400 kg dengan hasil 19.763.200 Kg Gabah Kering Panen (GKP). Setelah diproduksi menjadi beras, hasil panen yang diperoleh petani sebesar 14.822.400 Kg Gabah Kering Giling (GKG). Dengan harga beras dipasaran saat ini Rp9.000-Rp10.000/Kg, maka hasil panen yang bisa diperoleh petani di Kecamatan Mepanga mencapai Rp121 miliar.
Panen padi di Mepanga dirangkaikan dengan penyerahan Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) di Kecamatan Mepanga dan Kecamatan Tomini. HUMAS PEMKAB